Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengantongi daftar perusahaan dari tujuh negara yang berminat membangun kilang pengolahan minyak mentah di Tuban, Jawa Timur.
Tujuh negara yang berminat mengeksekusi megaproyek senilai US$13 miliar tadi meliputi: China, Rusia, Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi dan Thailand.
"Ada empat skema yang ditawarkan pemerintah melalui Perpres (Peraturan Presiden ) kilang,” ujar ESDM, Sudirman Said di kantornya, Senin (29/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, jelas Sudirman, pembangunan akan dibiayai APBN. Kemudian, lanjutnya, kerjasama pemerintah dengan swasta, badan usaha dengan swasta atau swasta murni.
“Tapi kami serahkan semuanya ke investor dan Pertamina," imbuhnya.
Sudirman menambahkan, guna merealisasikan rencana pembangunan kilang Tuban pemerintah akan menyiapkan sejumlah insentif yang bakal diberikan kepada calon investor.
Satu diantaranya ialah pembebasan biaya sewa lahan dalam kurun waktu 50 sampai 80 tahun.
"Ada juga insentif lain seperti
tax holiday. Kepastian
offtaker (pembeli) yang di masa lalu tidak ada, saat ini Pertamina wajib menjadi
offtaker," tutur Sudirman.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo meminta rencana pembangunan kilang minyak yang sudah tertunda berpuluh-puluh tahun segera direalisasikan. Hal ini dilakukan guna menjamin persediaan energi nasional mencukupi di masa mendatang.
"Saya sampaikan Pak Menteri (ESDM, Sudirman Said) tahun ini harus diputuskan. Kilang harus dibangun," kata Jokowi.
Sementara itu, selaku badan usaha pelat merah yang ditugaskan menjadi eksekutor proyek kilang Tuban, Pertamina telah memperoleh lima perusahaan yang sampai saat ini masih menyatakan minatnya untuk bekerjasama dengan perseroan dalam rangka pembangunan kilang di Tuban.
Di mana kelima perusahaan tersebut meliputi: Saudi Aramco (Arab Saudi); Kuwait Petroleum International (Kuwait); Rosneft (Rusia); Sinopec (China); PTT GC & Thai Oil (Konsorsium Thailand).
Sementara mengenai rencana pembangunan kilang pengolahan minyak di Bontang, Kalimantan Timur pemerintah sendiri telah menetapkan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan proyek.
"Menteri Keuangan kan punya aset nih. Pakai lah tanah di Bontang. Luasnya 600 hektare. Sudah ada infrastruktur dasar. Sudah ada utilities. Pakai lah itu tanpa dipungut biaya," tandas Sudirman.
(gir)