Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyatakan bakal memilih pembeli (beauty contest) divestasi 10 persen saham anak usahanya di bidang produksi beton pada pekan depan, dengan peminat mencapai 6 perusahaan.
Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq mengatakan bahwa manajemen masih menyiapkan administrasi untuk proses divestasi PT Waskita Beton Precast tersebut. Menurutnya, proses pemilihan bakal dilaksanakan sesegera mungkin.
“Minggu depan proses pemilihan untuk pembeli divestasi saham Waskita kita langsungkan,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, Choliq enggan mengungkapkan siapa saja calon pembeli 10 persen saham Waskita Beton tersebut. Pasalnya, ia menyatakan hal tersebut masih bersifat confidential alias rahasia.
Lebih lanjut, ia menyatakan, manajemen masih melangkah sesuai rencana awal bagi Waskita Beton. Ia mengungkapkan tahap selanjutnya setelah divestasi adalah pelepasan saham ke publik (intial public offering/IPO).
“Intinya kami masih sesuai rencana awal. Setelah divestasi, nanti Waskita Beton akan IPO pada September tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan manajemen masih terus menilai para peminat 10 persen saham divestasi Waskita Beton. Ia mengaku terdapat peminat dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta.
“Ada beberapa pendaftar, 6 perusahaan, baik dari BUMN dan pihak swasta,” ungkapnya saat dihubungi.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut terkait rencana IPO Waskita Beton. Ia mengaku pihaknya menunggu informasi resmi dari perseroan.
“Belum ketemu lagi sih. Kami tunggu saja. Saya kira prospeknya bagus untuk perusahaan terkait jasa konstruksi,” ujarnya saat dihubungi.
Samsul mengaku apresiasi investor terhadap perusahaan sejenis terbilang baik. Ia mencontohkan saat PT Wijaya Karya Beton Tbk melantai di bursa, saham perseroan banyak ditransaksikan hingga sempat masuk ke daftar indeks LQ45.
“Kita bisa lihat contohnya dari WIKA Beton yang disambut positif oleh investor,” katanya.
Analis Mandiri Sekuritas Aditya Sastrawinata mengatakan, berdasarkan pertemuannya dengan manajemen Waskita Karya, perseroan berencana mendivestasikan anak usaha untuk beton pracetak sebelum nantinya IPO, dengan menjual hingga 10 persen sahamnya.
“Waskita Karya berencana mengakusisi dua pabrik beton pracetak untuk meningkatkan total kapasitas dari 1,8 juta menjadi 2,4 juta ton,” katanya dalam riset, belum lama ini.
Dalam catatannya, Waskita Beton membukukan pendapatan non-audit Rp2,6 triliun dan laba bersih Rp330 miliar sepanjang 2015. Yang menarik, ia mencatat pendapatan Waskita Beton saat ini menyamai Wijaya Karya Beton, di angka Rp2,6 triliun.
“Untuk 2016, Waskita Karya menargetkan pendapatan Rp5 triliun dan laba bersih Rp500 miliar untuk beton pracetak yang sebagian besar proyeknya dari LRT Palembang dan jalan tol Becakayu,” imbuhnya.
(gir)