Rugi Antam Tahun Lalu Membengkak Dua Kali Lipat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 12:40 WIB
Tim Riset Maybank Kim Eng Securities mengatakan realisasi rugi bersih tersebut jauh lebih buruk dari perkiraan konsensus analis sebelumnya.
Tim Riset Maybank Kim Eng Securities mengatakan realisasi rugi bersih tersebut jauh lebih buruk dari perkiraan konsensus analis sebelumnya. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang emas pelat merah, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam mengalami kemerosotan kinerja pada 2015 dan mencatatkan rugi bersih Rp1,44 triliun, melonjak hingga 93 persen dari rugi tahun 2014, jauh di bawah ekspektasi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sebenarnya penjualan Antam meningkat 11,79 persen menjadi Rp10,53 triliun sepanjang 2015 dari Rp9,42 triliun di tahun 2014.

Sayangnya, beban pokok penjualan pada 2015 juga menanjak hingga 19,8 peren menjad Rp10,33 triliun, dari Rp8,62 triliun di tahun sebelumnya. Hal itu membuat laba kotor perseroan merosot 75,4 persen menjadi Rp195,14 miliar dari Rp793,36 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, sebenarnya beban usaha perseroan sepanjang 2015 turun 3,63 persen menjadi Rp896,57 miliar dari Rp930,42 miliar. Namun, hal itu tidak bisa menyelamatkan rugi usaha Antam yang malah naik 411,76 persen menjadi Rp701,43 miliar, dari Rp137,06 miliar.

Hal itu ditambah lagi adanya penaikan beban lain-lain bersih hingga 47,97 persen menjadi Rp967,33 miliar pada 2015, dari Rp653,72 miliar di tahun sebelumnya. Hal itu pada akhirnya turut membuat lonjakan rugi bersih perseroan menjadi Rp1,44 triliun dari rugi bersih Rp743,52 miliar.

Adapun aset Antam tercatat naik 41,75 persen menjadi Rp30,35 triliun per 31 Desember 2015, dari Rp22 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sementara liabilitas atau kewajiban perseroan naik 20,95 persen menjadi 12,04 triliun, dari Rp9,95 triliun.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengatakan bahwa kinerja Antam tersebut berada di bawah ekspektasi. Ia memprediksi rugi bersih Antam hanya berada di level Rp520 miliar, sementara konsensus analis memprediksi rugi bersih Rp561 miliar.

“Pelemahan tersebut utamanya disebabkan oleh pelemahan harga jual rerata nikel, kerugian di anak usaha dan beban bunga,” ujarnya dalam riset, Rabu (2/3).

Tim Riset Maybank Kim Eng Securities mengatakan realisasi rugi bersih tersebut jauh lebih buruk dari perkiraan konsensus analis sebelumnya, kendati realisasi pendapatan bersih Antam sesuai dengan ekspektasi.

“Kinerja segmen produk nikel mencatat rugi bersih Rp465miliar, segmen produk emas mencatat laba bersih Rp570,3 miliar, segmen lain-lain dan kantor pusat, rugi bersih Rp1,53 triliun,” jelas tim.

Sebelumnya perseroan bersama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum akan bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II dalam penggunaan pelabuhan di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Penggunaan pelabuhan ini terkait dengan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.

Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan kerjasama untuk mengkaji pembangunan pelabuhan ini merupakan salah satu progress rencana pembangunan SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat.

“Ruang lingkup kerjasama diantaranya untuk melakukan inventarisasi potensi yang dimiliki masing-masing perusahaan, melakukan kajian baik aspek finansial, teknis, operasional, komersial, legalitas dan lain-lain,” katanya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER