Bali, CNN Indonesia -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola hasil hutan, Perum Perhutani akan mengurangi ekspor produk turunan getah pinus berjenis gondorukem (
gum rosin) melalui agen-agen penjualan demi menjaga harga
gum rosin dunia. Perusahaan berniat untuk menjual komoditas tersebut secara langsung (
direct selling) kepada korporasi pengguna utama produk
gum rosin, tanpa melalui agen penjualan.
Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar berharap sistem penjualan langsung ini bisa mengurangi perang mencari konsumen antar agen
gum rosin di seluruh Indonesia. Ia beralasan saat ini persaingan antar agen penjualan
gum rosin terbilang sudah tidak sehat lagi.
"Selama ini satu agen
gum rosin menjual ke satu
buyer, di situ terjadi perang harga karena masing-masing agen berebut konsumen. Mulai sekarang kami akan atur agen distributor sehingga agen tidak saling berebut
buyer dan kami akan lakukan
direct selling kepada mitra-mitra kami," jelas Mustoha di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, upaya
direct selling juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan perusahaan dengan pembeli produk Perhutani. Pasalnya, sampai saat ini ada beberapa pelanggan
gum rosin ada yang belum berkomunikasi langsung dengan perusahaan.
"Selain bisa memonitor harga
gum rosin, kami bisa bertemu langsung dengan pembeli. Harapannya semoga pelanggan juga bisa dapatkan harga yang lebih murah dibanding beli melalui agen," jelasnya.
Mustoha menjelaskan, produk
gum rosin milik Perhutani dijual ke enam agen yang seluruhnya berada di Indonesia. Perusahaan juga berniat meningkatkan porsi penjualan
gum rosin secara
direct selling secara signifikan di tahun ini dibandingkan posisi tahun kemarin.
Ia menyebut, sebanyak 90 persen dari 55 ribu ton ekspor
gum rosin perusahaan di tahun 2015 dilakukan melalui agen-agen distributor tersebut.
"Untuk tahun ini mungkin kita akan tingkatkan
direct selling menjadi 40 persen dari total penjualan
gum rosin dan sisanya masih akan dijual melalui agen. Perlahan-lahan kami akan atur agen distributor kami," tambahnya.
Sebagai informasi,
gum rosin merupakan sisa distilasi getah pinus yang digunakan sebagai bahan baku industri manufaktur. Perhutani sendiri merupakan produsen tunggal
gum rosin di Indonesia yang dihasilkan dari hutan-hutan pinus di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan luas 167.805 hektare.
Saat ini, Indonesia menjadi penghasil
gum rosin ketiga terbesar di dunia setelah China dan Brazil. Sementara itu, tiga pembeli potensial
gum rosin Perhutani berasal dari India (18,47 persen), China (15,15 persen), dan Portugal (9,05 persen).
(gen)