Perhutani Pangkas Ekspor untuk Jaga Harga Produk Getah Pinus

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 14:19 WIB
Sebanyak 90 persen dari 55 ribu ton ekspor gum rosin produksi Perhutani tahun lalu dilakukan melalui agen-agen distributor.
Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar (tengah) dalam Pertemuan Mitra Bisnis di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/3). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Bali, CNN Indonesia -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola hasil hutan, Perum Perhutani akan mengurangi ekspor produk turunan getah pinus berjenis gondorukem (gum rosin) melalui agen-agen penjualan demi menjaga harga gum rosin dunia. Perusahaan berniat untuk menjual komoditas tersebut secara langsung (direct selling) kepada korporasi pengguna utama produk gum rosin, tanpa melalui agen penjualan.

Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar berharap sistem penjualan langsung ini bisa mengurangi perang mencari konsumen antar agen gum rosin di seluruh Indonesia. Ia beralasan saat ini persaingan antar agen penjualan gum rosin terbilang sudah tidak sehat lagi.

"Selama ini satu agen gum rosin menjual ke satu buyer, di situ terjadi perang harga karena masing-masing agen berebut konsumen. Mulai sekarang kami akan atur agen distributor sehingga agen tidak saling berebut buyer dan kami akan lakukan direct selling kepada mitra-mitra kami," jelas Mustoha di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, upaya direct selling juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan perusahaan dengan pembeli produk Perhutani. Pasalnya, sampai saat ini ada beberapa pelanggan gum rosin ada yang belum berkomunikasi langsung dengan perusahaan.

"Selain bisa memonitor harga gum rosin, kami bisa bertemu langsung dengan pembeli. Harapannya semoga pelanggan juga bisa dapatkan harga yang lebih murah dibanding beli melalui agen," jelasnya.

Mustoha menjelaskan, produk gum rosin milik Perhutani dijual ke enam agen yang seluruhnya berada di Indonesia. Perusahaan juga berniat meningkatkan porsi penjualan gum rosin secara direct selling secara signifikan di tahun ini dibandingkan posisi tahun kemarin.

Ia menyebut, sebanyak 90 persen dari 55 ribu ton ekspor gum rosin perusahaan di tahun 2015 dilakukan melalui agen-agen distributor tersebut.

"Untuk tahun ini mungkin kita akan tingkatkan direct selling menjadi 40 persen dari total penjualan gum rosin dan sisanya masih akan dijual melalui agen. Perlahan-lahan kami akan atur agen distributor kami," tambahnya.

Sebagai informasi, gum rosin merupakan sisa distilasi getah pinus yang digunakan sebagai bahan baku industri manufaktur. Perhutani sendiri merupakan produsen tunggal gum rosin di Indonesia yang dihasilkan dari hutan-hutan pinus di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan luas 167.805 hektare.

Saat ini, Indonesia menjadi penghasil gum rosin ketiga terbesar di dunia setelah China dan Brazil. Sementara itu, tiga pembeli potensial gum rosin Perhutani berasal dari India (18,47 persen), China (15,15 persen), dan Portugal (9,05 persen). (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER