Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Visi Media Asia Tbk (Viva Group), anak usaha PT Bakrie and Brothers Tbk yang membawahi sejumlah media televisi dan online, mengelak kabar yang beredar terkait kemungkinan diakuisisi oleh Sinar Mas Group.
Direktur Viva Group, M. Sahid Mahudie, mengatakan kabar tersebut hanya isu belaka dan sejauh ini belum ada rencana Viva Group untuk diakuisisi oleh perusahaan lain. Bahkan, ia baru mendengar isu tersebut pada hari ini.
"Itu hanya gosip dan tidak benar adanya," jelas Sahid singkat ketika dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Minggu (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengatakan Viva Group tidak memiliki wacana mengakuisisi perusahaan lain. Ia berharap nanti tak ada lagi isu-isu tidak jelas yang berkaitan dengan aksi korporasi perusahaan.
"Bahkan kemarin kita diisukan akan mengakuisisi sekarang ada isu yang bilang kita akan diakuisisi. Ini kan bikin aneh, dua-duanya tidak ada yang benar," tuturnya.
Menurut kabar yang beredar, Viva Group diakuisisi oleh Sinar Mas Group dengan nilai US$ 2,1 miliar. Dikabarkan, kesepakatan tersebut hanya tinggal menunggu tanda tangan notaris.
Sementara itu, Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa meningkatnya harga saham berkode emiten VIVA pada sepanjang pekan lalu itu mungkin disebabkan oleh kabar tersebut. Menurutnya, kabar akusisi merupakan sentimen yang baik untuk membuat harga saham korporasi yang diakusisi terus menghijau.
Harga saham VIVA mengalami kenaikan sebesar 6,78 persen selama lima hari berturut-turut pada pekan lalu. Tercatat, harga saham VIVA saat sesi penutupan Senin (29/2) senilai Rp 282 per lembar saham dan pada akhir pekan harganya sudah mencapai Rp 299 per lembar saham.
"Memang kabar akuisisi biasanya akan memengaruhi harga saham perusahaan yang akan dicaplok. Biasanya harga per lembar sahamnya akan naik hingga titik tertentu. Dan jika dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dilepas, maka akan sesuai dengan uang yang akan digelontorkan perusahaan yang akan mengakuisisi," terang Kiswoyo ketika dihubungi CNNIndonesia.com
Hingga kuartal III 2015, Viva Group membukukan pendapatan sebesar Rp 1,54 triliun atau menurun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 1,75 triliun. Pada periode tersebut, perusahaan juga harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 528,37 miliar atau menurun tajam dibandingkan laba bersih kuartal III tahun 2014 sebesar Rp 128,15 miliar.
(adt)