Pertamina Ambil Jatah 1.000 MW Dalam Program Indonesia Terang

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 04:32 WIB
Pemerintah siap turun tangan guna menyelesaikan masalah yang muncul di tengah pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (kedua kiri) didampingi Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kiri) memasak dengan kompor gas yang tersambung jaringan gas rumah tangga di salah satu rumah warga seusai peresmian proyek jaringan gas rumah tangga di Desa Jaya Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (3/3). (Antara Foto/Risky Andrianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Pertamina (Persero) berkomitmen akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas total 1.000 megawatt (MW) sampai 2019. Ini dilakukan dalam rangka mendukung Program Indonesia Terang yang digagas Pemerintah beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pada tahap pertama Pertamina akan membangun PLTS Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Pertamina telah sepakat mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 50 MW di Mandalika, Lombok Nusa Tenggara,” ujar Dwi seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul rencana pembangun PLTS Mandalika, Dwi bilang dalam waktu dekat Pertamina berencana menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk menggarap PLTS yang akan berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan, guna merealisasikan proyek ini pemerintah siap turun tangan guna menyelesaikan masalah yang muncul di tengah pengerjaan proyek.

“Kerja sama ini suatu terobosan karena 50 MW adalah (angka) yang besar sekali. Saya kira lahannya sudah disiapkan dan Pertamina siap investasi sementara PLN yang membeli," cetus Sudirman.

Program Indonesia Terang

Seperti diketahui, rencana Pertamina menyasar proyek PLTS berkapasitas total 1.000 MW tak lepas dari rencana pemerintah yang tengah meningkatkan rasio elektrifikasi di beberapa daerah di Indonesia. Upaya peningkatan rasio elektrifikasi sendiri akan direpresentasikan salah satunya melalui program Indonesia Terang.

Berangkat dari upaya tersebut, Sudirman pun mengapresiasi rencana manajemen Pertamina yang akan mendukung program pemerintah.

"Komitmen Pertamina ini akan sangat membantu untuk memperkuat usaha-usaha untuk membangun energi baru terbarukan di wilayah-wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang masih banyak belum terlistriki dan terisolir," tutur Sudirman.

Sementara itu, Dwi mengakui bahwa saat ini Pertamina mulai giat mengembangkan energi baru terbarukan sebagai langkah subtitusi terhadap penggunaan bahan bakar minyak.

“Pertamina siap untuk mengembangkan program 1.000 MW berbasis energi baru terbarukan dalam lima tahun kedepan dan ini diperkirakan total kps-nya sekitar US$2 miliar,” imbuh Dwi.

Selain bekerjasama dengan PLN, sedianya Pertamina juga akan bekerjasama dengan PT EMI untuk melakukan audit energi dan hasil audit energi ini akan menjadi baseline program konservasi Pertamina kedepan dalam mengelola energi lebih efisien. (dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER