Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai hari ini akibat penurunan harga minyak mentah dunia. Sementara di Indonesia, PT Pertamina (Persero) baru menurunkan harga minyak non subsidi karena belum mendapat instruksi penurunan harga minyak bersubsidi dari pemerintah yang menetapkan harga.
Kantor berita Antara melaporkan, harga jual eceran BBM RON 95 dan RON 97 di Malaysia turun masing-masing 15 sen dan 10 sen ringgit per liter mulai Selasa dini hari, sementara harga diesel tidak berubah.
Harga baru BBM RON 95 menjadi 1,6 ringgit atau setara Rp5.120 per liter dan RON 97 dipangkas menjadi 1,97 ringgit atau sekitar Rp6.300 per liter. Sementara harga diesel tetap 1,35 ringgit atau sekitar Rp4.320 per liter atau tidak mengalami penurunan harga eceran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat penurunan harga jual BBM premium dan solar di Indonesia masih sebatas wacana, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang memastikan per hari ini harga jual BBM non subsidi telah lebih dulu diturunkan perusahaannya.
"Pertamax menjadi Rp7.950, Pertamax Plus Rp8.850, dan Pertamax Dex Rp8.800," kata pria yang akrab dipanggil Abe ini.
Berdasarkan daftar harga yang tertera di situs resmi Pertamina, rata-rata penurunan BBM non subsidi berada di angka Rp100 hingga Rp200.
Di wilayah DKI Jakarta contohnya, harga Pertamax turun Rp200 per liter dari Rp8.150 menjadi Rp7.950.
Begitu pun dengan produk Pertamax Plus yang sebelumnya dilego pada Rp9.050 per liter kini bertengger di posisi Rp8.850.
Sedangkan untuk harga jual Pertalite, saat ini dibanderol Rp7.500 per liter turun Rp100 dari posisi sebelumnya di angka Rp7.600 per liter.
Sementara Pertamina Dex, saat ini dilepas pada angka Rp8.900 dan solar non subsidi di angka Rp7.650.
(gen)