Unit 5 dan 6 PLTP Lahendong Selesai Lebih Cepat dari Rencana

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2016 09:59 WIB
Hingga akhir Februari tingkat kemajuan proyek PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 telah mencapai 54,63 persen atau lebih cepat sekitar 2 sampai 3 bulan dari rencana
Hingga akhir Februari tingkat kemajuan proyek PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 telah mencapai 54,63 persen atau lebih cepat sekitar 2 sampai 3 bulan dari rencana. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengklaim realisasi pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 di Sulawesi Utara sudah lebih dari 50 persen pada akhir Februari lalu.

“Kami komiten untuk terus meningkatkan pasokan listrik panas bumi melalui proyek-proyek baru, yaitu Lahendong unit 5 dan 6. Hingga akhir Februari tingkat kemajuan proyek telah mencapai 54,63 persen atau lebih cepat sekitar 2 sampai 3 bulan dari rencana,” ujar Direktur Utama PGE, Irfan Zainuddin, Kamis (10/3).

Irfan mengungkapkan, PLTP Lahendong 5 dan 6 akan memiliki kapasitas terpasang masing-masing sebanyak 20 Megawatt (MW).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, PGE yang anak usaha PT Pertamina (Persero) itu telah mengoperasikan sedikitnya 4 unit PLTP di area yang sama dengan kapasitas masing-masing sebesar 20 MW.

"Lahendong 1 hingga 4 memasok sekitar 40 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara," imbuhnya.

Investasi US$282,07 Juta

Irfan menambahkan, untuk merealisasikan proyek PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 pihaknya akan mengucurkan dana investasi mencapai US$282,07 juta.

Di mana dana tersebut sudah mencakup biaya pada tahap eksploitasi panas bumi, hingga pembangkitan listrik yang dilakukan oleh PGE.

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, percepatan pembangunan PLTP Lahendong sangat penting guna memenuhi kebutuhan listrik Sulawesi Utara yang masih mengalami defisit suplai listrik.

“Seluruh stakeholder terkait telah memahami kegiatan pengembangan panas bumi merupakan usaha pemenuhan listrik Sulawesi Utara yang bertumpu pada energi terbarukan yang ramah lingkungan. Ini juga sejalan dengan Program Indonesia Terang yang baru-baru ini digalakkan oleh pemerintah," tandas Irfan.

Ia melanjutkan, PGE dapat melaksanakan pengerjaan proyek PLTP Unit 5 & 6 lebih cepat karena dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah beserta masyarakat sekitar. Dukungan tersebut di antaranya ditunjukkan dengan cepatnya proses pekerjaan dari tahap perijinan, pembebasan lahan, serta proses pelelangan yang tepat waktu.

“Seluruh stakeholder terkait telah mendukung kegiatan pengembangan panas bumi yang merupakan usaha pemenuhan listrik Sulawesi Utara yang bertumpu pada energi terbarukan yang ramah lingkungan dan sejalan dengan Program Indonesia Terang yang baru-baru ini digalakkan oleh Kementerian ESDM,” katanya.

Abadi Purnomo, Ketua Asosiasi Panas Bumi mengatakan pengembangan panas bumi memerlukan waktu tujuh tahun sejak survei pendahuluan. Padahal untuk mencapai bauran energi 23% pada 2025, kontribusi PLTP adalah 7 ribu MW. Ini dinilai target ambisius yang hanya bisa dicapai bila pengelolannya business not as usual dengan percepatan di segala lini. Dukungan pemangku kepentingan pusat, daerah, dan masyakat sangat diperlukan, termasuk kemampuan SDM, teknologi dan keuangan serta ini semua dibuktikan di Lahendong.

“Adanya percepatan pembangunan ini bisa sebagai referensi pengembangan di daerah lainnya,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER