Rights Issue Disetujui, XL Fokus Bayar Utang Bank Rp3,7 T

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2016 15:24 WIB
PT XL Axiata Tbk  akan menerbitkan saham lagi sebanyak 2,75 miliar lembar.
Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (XL) yang baru Dian Siswarini (tengah) berbincang dengan Direktur/Chief Operating Officer XL Willem Lucas Timmermans (kiri), Komisaris XL Dato' Sri Jamaludin bin Ibrahim (kedua kiri), Direktur/Chief Service Management XL Ongki Kurniawan (kedua kanan) dan Direktur/Chief Financial Officer XL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin (kanan) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT XL Axiata Tbk di Jakarta, Rabu (1/4). (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen perusahaan jasa telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk menyatakan akan berfokus membayar utang bank senilai hingga Rp3,7 triliun yang jatuh tempo tahun ini setelah mendapat persetujuan untuk menerbitkan saham baru dari para pemegang saham.

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pemegang saham telah memutuskan untuk menyetujui rencana penambahan modal dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue).

Ia menjelaskan, hal itu dilaksanakan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) II berdasarkan peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang penambahan modal perusahaan terbuk. XL Axiata akan menerbitkan saham lagi sebanyak 2,75 miliar lembar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dana yang diraih akan digunakan untuk pembayaran utang. Setiap kelebihan dana nantinya, jika ada, akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri 84 persen pemegang saham, Jakarta, Kamis, (10/3).

Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin menjelaskan, rencana rights issue tersebut dilakukan perseroan untuk membayar utang dari pemegang saham utama, Axiata Group Bhd.

“Dana hasil rights issue utamanya untuk pembayaran utang dari Axiata sebesar US$500 juta,” jelasnya.

Adlan menambahkan, manajemen juga tengah berfokus untuk membayar utang dari beberapa bank yang jatuh tempo tahun ini. Ia menyatakan utang tersebut terdiri dari mata uang rupiah dan dolar AS.

“Tahun ini kami akan bayar utang bank yang jatuh tempo pada semester II, nilainya sekitar Rp3,7 triliun,” kata Adlan.

Sayangnya, Adlan tidak hapal nama-nama bank yang menjadi pengucur utang tersebut. Ia menyatakan nantinya utang bank tersebut bakal dibayar menggunakan kas internal perusahaan.

“Yang jelas ada beberapa bank. Nanti dananya dari internal cash,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adlan menyatakan total utang perseroan saat ini mencapai Rp26,9 triliun yang terdiri dari mata uang rupiah dan dolar AS. Ia berharap adanya dana dari rights issue dan penjualan menara mampu memangkas utang lebih besar.

“Saya belum bisa bicara banyak terkait total dana dari rights issue dan penjualan menara. Tapi saya kira bisa menekan utang dalam jumlah besar,” katanya.

Ia menyatakan dengan berbagai manuver ini, XL Axiata menargetkan rasio utang terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi , dan amortisasi (net debt/EBITDA) turun hingga mencapai di bawah 2 kali pada akhir 2016, dari posisi akhir 2015 yang sebesar 2,8 kali.

Sebelumnya, Adlan menyatakan lebih dari 5 perusahaan telah tertarik untuk memboyong 2.500 menara yang dilego perusahaan dengan nilai sekitar Rp4 triliun demi memangkas utang dan mendongkrak kinerja perseroan agar mampu meraup laba.

“Lebih dari 5 perusahaan tertarik. Yang jelas all the big buyer is there,” ujar Adlan saat dihubungi CNNIndonesia.com, belum lama ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER