Rusia Desak Pembatasan Produksi Minyak Mulai April 2016

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 10:48 WIB
Kesepakatan yang akan dibuat Rusia, Arab Saudi, Qatar, dan Venezuela diyakini ampuh mendongkrak harga minyak dunia menjadi US$50 per barel.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak. (Getty Images/Sean Gallup).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi Rusia Alexander Novak berharap kesepakatan pembatasan produksi minyak bisa diteken pada April 2016 oleh empat negara produsen minyak besar dunia. Novak menyatakan rencana kesepakatan yang akan dibuat Rusia, Arab Saudi, Qatar, dan Venezuela itu akan ampuh mendongkrak harga minyak dunia.

Menurutnya, kesepakatan tersebut akan lebih memberi dampak signifikan jika Iran ikut menahan laju produksi bersama empat negara lainnya. Namun, ia mengaku dapat memaklumi saat ini Iran memiliki kepentingan untuk meraup sebanyak mungkin pendapatan dari penjualan minyak dengan volume yang besar. Sehingga, ketidakikutsertaan Iran dalam kesepakatan bisa dimengerti.

"Iran berada dalam situasi khusus. Sanksi yang telah diberlakukan telah secara material memukul produksi mereka,” kata Novak, dikutip dari Reuters, Selasa (15/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Novak memastikan Iran siap ikut serta dalam kebijakan pembatasan produksi setelah angka produksinya bisa kembali mencapai minimal empat juta barel per hari (bph) seperti sebelum saat embargo atas negara tersebut diberlakukan akibat program pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan negara tersebut.

Iran saat ini memproduksi sekitar 3,1 juta barel minyak per hari. Sanksi juga memotong ekspor minyak mentah dari tertingginya 2,5 juta barel per hari sebelum 2011 hanya satu juta barel lebih per hari dalam beberapa tahun terakhir.

"Secara keseluruhan, Iran mendukung perlunya koordinasi antara eksportir minyak, termasuk kemungkian pembekuan. Tapi posisi Iran adalah bahwa mereka harus terlebih dahulu mengembalikan volume produksi mereka. Setelah itu, mereka siap untuk bergabung dengan pembekuan produksi,” kata Novak.

Melalui kebijakan pembatasan produksi yang akan dilakukan empat negara, Novak memperkirakan harga minyak dunia bisa bergerak di kisaran US$40 - US$50 per barel dibandingkan posisi harga saat ini di bawah US$40 per barel. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER