Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astra International Tbk melalui anak usahanya PT Astratel Nusantara (Astratel) menguasai proyek jalan tol sepanjang 197,2 km di Pulau Jawa, setelah menaruh saham di empat perusahaan kontraktor jalan tol.
Astratel tercatat mengantongi 25 persen saham PT Trans Marga Jateng, selaku pemegang konsesi proyek jalan tol Trans Jawa sepanjang 73 km untuk ruas Semarang-Solo.
Anak usaha Astra di bidang infrastruktur dan logistik ini juga menjadi pemilik saham mayoritas (72,45 persen) dari PT Marga Mandalasakti, yang merupakan kontraktor proyek ruas tol Tangerang – Merak sepanjang 72,45 km yang saat ini telah beroperasi penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan jalan tol ketiga yang saham mayoritasnya dikuasai Astratel adalah PT Marga Harjaya Infrastruktur, dengan kepemilikan 95 persen saham. PT Marga Harjaya Infrastruktur merupakan kontraktor proyek ruas tol Jombang – Mojokerto sepanjang 40,5 km yang terbagi ke dalam lima seksi.
"Untuk seksi I telah beroperasi dan seksi II – IV sedang dalam proses pembebasan lahan dan paralel seksi II dan III dalam proses konstruksi," jelas Yulian Warman, Head of Public Relations PT Astra International Tbk melalui keterangan resmi yang dikutip Rabu (16/3).
Tak hanya itu, Astratel juga tercatat menguasai 40 persen saham PT Marga Trans Nusantara, yang memiliki ruas tol Serpong – Kunciran sepanjang 11,25 km. Ruas ini sedang dalam proses pembebasan lahan.
"Secara keseluruhan, total jalan tol yang dimiliki Grup Astra melalui empat perusahaan di atas mencapai 197,2 km," tutur Yulian.
Tol Trans JawaPresiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto saat meninjau proyek jalan tol Semarang-Solo, Senin (14/3) menjelaskan perkembangan proyek jalan tol Trans Jawa itu. Menurutnya, dari lima seksi ruas tol, baru seksi I dan II dengan panjang 23 km yang sudah beroperasi. Ruas tol yang sudah beroperasi ini melintas dari Semarang – Ungaran – Bawen.
Sementara untuk seksi III dari Bawen ke Salatiga sepanjang 17,6 km, lanjutnya, saat ini dalam tahapan konstruksi dan direncanakan untuk bisa digunakan pada lebaran 2016 dan beroperasi secara penuh pada akhir tahun ini.
"Total investasi untuk pembangunan tol ini mencapai Rp7,3 triliun," ujar Prijono.