Jakarta, CNN Indonesia -- Saham sektor farmasi dan material menarik Wall Street turun pada Selasa (15/3) di hari kedua perdagangan yang tenang karena investor berhati-hati menunggu berita dari pertemuan kebijakan dua hari oleh Federal Reserve.
Seperti dikutip dari
Reuters, meski The Fed diperkirakan tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan yang berakhir pada Rabu tersebut, investor akan menjelajahi komentar Ketua The Fed Janet Yellen untuk mencari petunjuk yang menunjukkan jalan bagi kenaikan suku bunga di masa depan.
"Kami berada di kondisi auto pilot sampai benar-benar mendapatkan hasil pertemuan The Fed besok siang," kata Art Hogan, kepala strategi pasar Wunderlich Securities di New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini tidak biasa untuk (berada dalam) modus wait and see karena Anda menuju ke pengumuman besar."
Mohannad AAMA, managing director Beam Capital Management LLC di New York mengatakan, menjelang hasil pertemuan The Fed, saham dengan kapitalisasi yang lebih kecil dijual lebih banyak dari yang lebih besar karena investor berusaha untuk mengurangi risiko.
Penjualan ritel AS pada Februari turun di bawah ekspektasi, namun revisi ke bawah yang tajam pada data bulan Januari bisa menyalakan kembali kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 22,4 poin atau 0,13 persen ke level 17.251,53, indeks S&P 500 kehilangan 3,71 poin atau 0,18 persen ke level 2.015,93 dan indeks Nasdaq Composite .IXIC turun 21,61 poin atau 0,45 persen ke angka 4.728,67 .
Farmasi adalah sektor saham yang berkinerja terburuk, jatuh hingga 1,6 persen.
Saham Valeant Pharmaceuticals International Inc (VRX.N) anjlok 51,5 persen menjadi US$33,51. Produsen obat asal Kanada itu memangkas proyeksi pendapatan 2016 dan menandai risiko gagal bayar utang, mengikis kepercayaan investor di perusahaan bermasalah itu.
Sementara saham Allergan (AGN.N) turun 3,4 persen menjadi US$283. Saham itu merupakan hambatan terbesar pada indeks S&P 500.