Semarang, CNN Indonesia -- Perusahaan tekstil PT Apparel One Indonesia (AOI) meresmikan perluasan pabrik II di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dengan nilai investasi mencapai US$39 juta atau sekitar Rp490 miliar (kurs dolar AS Rp12.500). Investasi ini diperkirakan mampu menyerap 6 ribu orang tenaga kerja hingga akhir tahun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengungkapkan peresmian pabrik AOI menunjukkan geliat investasi sektor tekstil di Indonesia, khususnya di Semarang.
"Selain itu, peresmian pabrik ini juga membuktikan kemudahan investasi yang diberikan pemerintah direspon positif oleh investor," tutur Azhar saat menghadiri peresmian pabrik AOI di Kawasan Industri Wijaya Ruktimukti Bawana di Semarang, Selasa (15/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Azhar, perluasan pabrik dari 1,5 hektar menjadi 3,9 hektar ini mampu meningkatkan kapasitas produksi pakaian jadi AOI dari 10 juta item menjadi 21 juta item per tahun. Adapun seluruh hasil produksi diperuntukkan bagi pasar ekspor dengan nilai mencapai US$100 juta per tahun.
"Kami harapkan industri seperti ini bisa terus tumbuh lagi karena di samping menyerap tenaga kerja juga produknya untuk ekspor sehingga meningkatka devisa," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Azhar, terus mengawal realisasi investasi melalui berbagai fasilitas dan bantuan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh investor. Selain penyederhanaan perizinan, termasuk layanan investasi tiga jam, pemerintah juga memberikan izin investasi langsung konstruksi, hingga percepatan jalur hijau bagi perusahaan baru.
"Perusahaan baru yang dulu di bea cukai harus melalui jalur merah sekarang dengan rekomendasi BKPM bisa langsung mendapatkan jalur hijau. Ini sangat penting dalam mempercepat waktu di pelabuhan dari empat hingga lima hari menjadi hanya 30 menit," ujarnya.
AOI merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) patungan Singapura dan Thailand, dengan induk usaha Binabusana Internusa Group (BBI Group). Saat ini, AOI memasok produk apparel pada beberapa merek ternama di dunia, salah satunya Adidas.
Presiden Direktur BBI Group Lukas Lukman Widjaja mengungkapkan perusahaan masih mengimpor sekitar 80 persen bahan baku kain. Ke depan, perusahaan akan mengurangi porsi impor bahan baku kain seiring dengan rencana perusahaan membangun pabrik bahan baku di Karawang.
"Khusus kain, kami masih impor 80 persen tapi untuk bahan penunjang lain sudah hampir 60 persen berasal dari Indonesia," ujar Lukas.
Sebagai informasi, provinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan utama lokasi realisasi investasi industri tekstil dan produk tekstil selama tahun 2015. Nilai investasi tekstil ke Jawa Tengah sepanjang tahun lalu tercatat mencapai Rp4,6 triliun atau 56 persen dari total investasi tekstil di Indonesia. Adapun jumlah proyek investasi tekstil di Jawa Tengah mencapai 188 proyek dan menyerap tenaga kerja sebesar 79.131 orang.