Mulai 2018, Pengguna Tol Trans Jawa Wajib Pakai E-Toll

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 10:49 WIB
Sebagai kompensasi pemerintah akan memasang perangkat pembayaran tol secara elektronik atau e-toll di seluruh tol di ruas Trans Jawa.
Pengendara menempelkan kartu elektronik tol (e-toll card) di mesin pemindai pintu tol Cikunir II, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 15 Februari 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan jalan tol trans Jawa yang menghubungkan wilayah Merak di Banten hingga Surabaya di Jawa Timur tidak lagi menggunakan gardu tol pada 2018.

Sebagai kompensasi, Rini bilang pemerintah akan memasang perangkat pembayaran tol secara elektronik atau e-toll untuk seluruh ruas tol tersebut.

"Pak Presiden sudah menargetkan 2018 tol Merak-Surabaya sudah tersambung. Pada saat itu juga saya menargetkan tidak ada lagi tol booth di sepanjang Merak-Surabaya. Jadi insyaallah seperti di negara-negara maju tidak ada lagi pemberhentian di tol booth sehingga semua bisa berjalan lancar sehingga kemacetan di jalan terlalu berkurang," ujar Rini saat peluncuran pembayaran elektronik (e-Payment Toll) di Kantor PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (PT JLJ) Jatiasih, Bekasi, Senin (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengurangi kemacetan, Rini bilang ditiadakannya gardu di seluruh tol ruas Trans Jawa juga dimaksudkan guna meningkatan transaksi pembayaran tol menggunakan kartu e-payment yang merupakan produk dari bank-bank BUMN seperti: e-money Mandiri, Brizzi BRI, Tapcash BNI, dan e-money BTN.

Saat ini kata dia, dari 110 juta transaksi pembayaran tol setiap bulannya baru 20 persen diantaranya yang menggunakan fasilitas e-toll.
Jumlah tersebut dinilai masih sangat kecil sehingga masih sering menyebabkan kemacetan di jalan tol.

Padahal dengan menggunakan e-toll rata-rata waktu transaksi bisa lebih cepat yakni 5 detik jika dibanding transaksi konvensional yang mencapai 8 detik per transaksi.

"Memang tujuan utama adalah bagaimana kita memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Jalan tol  harusnya jalan cepat tapi karna transaksinya lama di gardu tol. Inilah yang perlu kita kejar. Saya mohon dukungan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) supaya seluruh investor jalan tol mau menggunakan e-tol," ujarnya.

Berangkat dari upaya ini, Rini meminta agar rencana tol tanpa gardu tersebut diatur lebih awal dalam pengaturan kontrak awal pengelolaan jalan tol.

Ia pun meminta Kepala BPJT Heri Trisaputra Zuna untuk menyampaikan hal tersebut kepada perusahaan pengelola tol milik swasta.

"Kalau perlu di bundling sama kontrak kerja konsesinya sehingga semua ruas mau pakai e-toll. Sehingga pelayanan bisa cepat apalagi waktu padat seprti hari raya, tahun baru dan natal. Ini yang mungkin harus kita targetkan ke depan," tandasnya.
(dim/dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER