Dompet Negara Kebanjiran Dana Asing Hasil Penjualan Obligasi

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 12:32 WIB
DJPPR mencatat per 17 Maret 2016, komposisi kepemilikan SBN oleh asing sebesar Rp589,88 triliun atau 98,2 persen dari total penguasaan obligasi negara.
DJPPR mencatat per 17 Maret 2016, komposisi kepemilikan SBN oleh asing sebesar Rp589,88 triliun atau 98,2 persen dari total penguasaan obligasi negara. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan merekam aliran modal asing yang semakin deras masuk ke pasar obligasi negara sepanjang tahun ini.

Hal itu tercermin dari statistik kepemilikan surat utang negara oleh investor asing yang nilainya lebih dari Rp600 triliun per 17 Maret 2016, meningkat sekitar Rp12 triliun dibandingkan dengan posisi awal bulan yang sebesar Rp588 triliun.

Apabila dibandingkan dengan posisi penutupan tahun lalu (31 Desember 2015), total dana asing yang masuk ke pasar obligasi negara sepanjang tahun ini mencapai Rp41,67 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan jenis obligasi, surat berharga negara (SBN) konvensional masih menjadi daya tarik utama pemodal asing. Statistik DJPPR per 17 Maret 2016 mencatat, komposisi kepemilikan SBN oleh asing sebesar Rp589,88 triliun atau 98,2 persen dari total penguasaan obligasi negara oleh asing.

Sementara untuk SBN Syariah atau sukuk negara, modal asing yang diendapkan di sana hanya Rp10,44 triliun atau kurang dari 2 persen kepemilikan obligasi negara oleh asing.

Secara kumulatif, total obligasi yang telah diterbitkan pemerintah dan kini diperdagangkan di pasar sekunder mencapai Rp1.569,9 triliun, atau meningkat lebih dari Rp62 triliun dalam setengah bulan. Jika dihitung sejak awal tahun, total obligasi negara yang berputar di pasar sekunder bertambah lebih dari Rp108 triliun.

Kendati persentasenya terus menurun, tetapi asing masih menjadi pemegang terbesar obligasi negara yakni sebesar 38,24 persen. Investor asing ini tak hanya individu atau perusahaan, tetapi juga termasuk pemerintah dan bank sentral negara asing.

Pemilik obligasi negara terbesar kedua setelah asing adalah bank konvensional dan syariah, dengan persentase total kepemilikan 29,1 persen dari total obligasi negara yang beredar.

Disusul kemudian oleh perusahaan asuransi sebesar 11,89 persen, Bank Indonesia 9,52 persen, reksadana 4,18 persen, dana pensiun 3,52 persen, serta sisanya individu dan lain-lain. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER