BEI Siapkan Mekanisme IPO Khusus untuk UKM

Antara | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 13:51 WIB
Guna menjaring banyak perusahaan perusahaan kecil dan menengah, Bursa Efek Indonesia dikabarkan tengah menyiapkan mekanisme khusus menyoal pelaksanaan IPO.
Direksi PT Bank Harda Internasional Tbk bersama dengan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat (kedua dari kanan) usai pencatatan saham perdana di auditorium BEI, Jakarta, Rabu 12 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyiapkan mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) khusus bagi perusahaan berskala usaha kecil menengah (UKM).

Pelaksanaan IPO didorong agar pelaku UKM dapat meraih pendanaan dalam rangka mengembangkan lini usahanya (ekspansi).

"Saat ini Kami sedang mencari mekanisme untuk IPO UKM. Perusahaan berskala UKM membutuhkan mekanisme khusus agar dilirik oleh investor," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsul mengungkapkan, guna mendorong pelaku UKM melego sahamnya perusahaan di bursa saat ini jajaran BEI tengah melakukan sosialisasi mengenai beberapa prasyarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha.

Sebab, saat ini banyak pelaku UKM masih cukup kesulitan untuk memenuhi persyaratan IPO.

"Maka dari itu BEI sedang menyusun modelnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa selesai. Bisa saja nantinya saham-saham UKM itu ditujukan ke investor strategis," katanya.

Selain melakukan sosialiasi, Samsul bilang bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya) saat ini BEI kiga terus aktif melakukan edukasi mengenai pasar modal, terutama kepada para pengusaha muda.

Edukasi sendiri dilakukan agar pelaku usaha bisa mengerti lebih detil ihwal mekanisme pelaksanaan IPO.

"BEI dan Hipmi Jaya memiliki tujuan yang sama. BEI butuh adanya emiten baru, sementara para pengusaha muda yang tergabung dalam Hipmi Jaya membutuhkan akses permodalan baru untuk mengembangkan usahanya," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Hipmi Jaya Tri Antoro Muliawan mengakui bahwa untuk memperoleh pendanaan di pasar modal melalui IPO tidak semudah yang diperkirakan.

Tri Antoro mengatakan, selain harus menyiapkan rencana bisnis yang matang pelaku usaha juga harus mengetahui momentum yang tepat serta menyiapkan waktu dan biaya untuk bisa melego saham perusahaannya di lantai bursa efek.

"Jadi edukasi dan sosialisasi penting untuk perusahaan yang akan 'go public', dan Hipmi Jaya bersedia untuk membantu edukasi bersama dengan BEI," tandasnya.
(dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER