BCA Turunkan Bunga Kredit UKM 0,25% Bulan Depan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2016 13:45 WIB
Penurunan suku bunga kredit UKM dilakukan menyusul diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen awal tahun ini.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiatmadja usai menghadiri peluncuran logo Laku Pandai di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana menurunkan suku bunga kredit sektor Usaha Kecil dan Menengah atau Small Medium Enterprise (SME) sebesar 25 basis point bulan depan.

Hal ini dilakukan menyusul penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen awal 2016.

“Bunga (kredit) SME bulan depan turun 0,25 persen,” tutur Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain turunnya suku bunga acuan BI, Jahja bilang momentum penurunan suku bunga UKM BCA juga akan dibarengi melonggarnya likuiditas di pasar.

Ini mengingat kondisi likuditas perbankan bulan ini relatif lebih longgar dibandingkan Desember 2015.

Meski begitu, di tengah rencana penurunan suku bunga UMKM nyatanya jajaran BCA belum akan memangkan suku bunga deposito BCA. Pasalnya, Jahja menilai suku bunga deposito reposito BCA saat ini sudah tergolong rendah.

“Bunga deposito kita sudah paling murah, kita 5,25 – 5,75 persen. Sementara sekarang (likuiditas) Januari agak mulai longgar. Salah satu indikasinya adalah swap rate. Swap rate itu dulu sempat 12 persen, 11 persen, sekarang tinggal 4-5 persen,” ujarnya.

Mengutip situs resmi BCA, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) kredit retail BCA per 31 Desember 2015 tercatat berada di angka 11,5 persen.

Sedangkan untuk SBDK kredit korporasi tercatat berada di posisi 10,25 persen, kredit pemilikan rumah (KPR) sekitar 10,25 persen, dan kredit konsumsi non-KPR sebesar 8,63 persen. (dim/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER