BRI Pikir-pikir Salurkan KUR untuk Peremajaan Kebun Rakyat

CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 07:45 WIB
Menurut BRI salah satu kendala dan risiko dalam menyalurkan kredit ke sektor perkebunan terkait harga komoditas.
Mohammad Irfan, Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk masih harus melihat potensi dan skema pembiayaan untuk mengemban amanat pemerintah mendanai program peremajaan kebun (replanting) menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Mohammad Irfan, Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI menuturkan perseroan punya pengalaman dalam menyalurkan kredit ke sektor pertanian sebelum akhirnya dimoratorium pada 2014. Produk pembiayaan kala itu menyerupai Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPN-RP) dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), yang antara lain membiayai sektor perkebunan karet dan tanaman keras lainnya.

"Jadi sekarang itu semua kredit program mau diarahkan menjadi KUR. Karena KUR yang sekarang ini belum menampung tanaman keras, kita harus bahas lagi secara teknis," ujar Irfan usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Irfan masih enggan menyebut porsi KUR BRI yang akan salurkan untuk mendukung program replanting pemerintah. Menurutnya, masih harus dilakukan pembahasan lanjutan lintas kementerian dan lembaga guna memperjelas skema dan potensi KUR terkait replanting ini.

"Sektornya pertanian kan sudah ada, cuma skema-nya untuk peremajaan tanaman, replanting itu yang harus dibuatkan petunjuk secara teknisnya," kata Irfan.

Risiko Harga Komoditas

Berdasarkan pengalaman BRI itu, Irfan mengungkapkan sejumlah kendala dan risiko dalam menyalurkan kredit ke sektor perkebunan. Salah satunya menyangkut harga komoditas, seperti karet yang saat ini tengah anjlok.

"Jadi bukan menghindari, kita mesti lihat skema-nya itu untuk apa," jelasnya.

Dia menambahkan, BRI tidak masalah jika harus menyalurkan kredit ke sektor perkebunan khusus tanaman-tanaman yang sifat panennya musiman dan jangka pendek, seperti padi, bawang dan komoditas pangan lainnya.

"Ini yang jangka panjang, tanaman keras itu kan jangka waktunya panjang. Jadi bukan soal menguntungkan atau tidak, tapi jangka waktu kreditnya tidak tertampung di KUR," jelasnya.

Hadir pula dalam rapat tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno. Namun, ia tidak mau bicara banyak soal penugasan bank-bank pelat merah. "Masih harus dibicarakan," katanya singkat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER