Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia Tbk membukukan dana kelolaan sebesar Rp14,8 triliun pada kuartal I 2016, tumbuh 40,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp10,5 triliun.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kondisi makro ekonomi yang membaik sehingga membuat tingkat pengembalian investasi atau Return on Investment (RoI) perseroan mencapai 11,06 persen per akhir Maret 2016. Selain itu, kondusifnya situasi ekonomi juga mendongkrak iuran masuk dari peserta baru, baik korporat maupun individu.
"Kami harap, makro ekonomi masih mendukung hingga kuartal-kuartal berikutnya. Kami menargetkan, aset bersih bertambah Rp2,5 triliun hingga akhir tahun nanti dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp13,2 triliun," ujar Sujatmoko, Manajer DPLK BNI kepada
CNNIndonesia.com, Senin (4/4).
Menurutnya, faktor lain yang juga akan mendongkrak pertumbuhan dana kelolaan antara lain upaya perseroan melakukan penetrasi program pensiun bagi peserta individu melalui kantor-kantor cabang BNI. Tidak cuma itu, perseroan juga akan menggenjot peserta korporasi melalui program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PPUKP merupakan program baru yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak akhir 2014. Program ini menjadi alternatif penyelenggaraan program pensiun iuran pasti (PPIP) yang tertekan oleh program wajib jaminan pensiun yang dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Kami akan genjot semua program untuk tumbuh. PPUKP punya peluang besar, dana kelolaannya sudah mencapai Rp1,6 triliun hingga Februari 2016. Kami harapkan, mencapai Rp3 triliun sampai akhir April nanti. Sementara itu, program pensiun individu dan PPIP korporat juga tetap kami dorong," imbuh Sujatmoko.
Hingga kuartal pertama tahun ini, lanjutnya, jumlah peserta DPLK BNI tembus 759.253 orang. Sebanyak 55 persen di antaranya merupakan peserta korporat dan sisanya 45 persen peserta individu. Namun demikian, dari sisi dana kelolaan, peserta korporasi mendominasi hingga 80 persen atau sebesar Rp11,9 triliun dari total dana kelolaan DPLK BNI.
Tahun ini, Sujatmoko mengungkapkan DPLK BNI akan merangkul 60 ribu peserta baru, baik korporasi maupun individu.