IHSG Menguat Tipis di Tengah Pelemahan Bursa Asia

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 17:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan naik sebesar 6 poin (0,14 persen) ke level 4.850 setelah bergerak di antara 4.838-4.864 pada perdagangan Senin (4/4).
Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham Asia. Indeks naik sebesar 6 poin (0,14 persen) ke level 4.850 setelah bergerak di antara 4.838-4.864 pada perdagangan Senin (4/4).

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah 23 poin (0,17 persen) ke Rp13.190 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.126-Rp13.193.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia bergerak variatif disaat bursa China libur pada awal pekan ini. Pelemahan harga minyak masih menghantui investor yang dimana pada hari ini terjun 0,8 persen ke level US$36,49 per barrel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hal tersebut menjadi faktor utama penahan laju pergerakan positif bursa Asia,” katanya dalam ulasan.

Menurutnya, desakan untuk pemerintah Jepang agar mempertimbangkan langkahlangkah ekonomi baru setelah belanja anggaran semakin menjelaskan tekanan ekonomi yang sedang dialami Negeri Sakura itu seiring meningkatnya capital out flow.

Ia menambahkan, IHSG bergerak mixed dengan ditutup menguat tipis 6,99 poin sebesar 0,14 persen ke level 4.850,18 dengan volume yang relatif kecil. Sektor pertanian kembali terjatuh setelah mengalami penguataan pekan lalu.

“Kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga BBM bersubsidi tidak begitu agresif direspon investor, dimana lebih cenderung menanti indeks data keyakinan konsumen dengan ekspektasi turun menjadi 108 dari 110, serta cadangan devisa yang akan rilis pekan ini,” katanya.

Lanjar menjelaskan, kuatnya rupiah yang mampu kembali di level Rp13.100-an per dolar AS membuat investor asing terlihat masih melakukan aksi beli di awal pekan ini.

Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp4,52 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,73 triliun, negosiasi Rp791 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp283,94 miliar.

Sebanyak 138 saham naik, 151 saham turun, 98 saham tidak bergerak, dan 169 saham tidak ditransaksikan. Adapun sebanyak enam indeks sektoral menguat, dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,64 persen dan sektor industri dasar yang naik 0,79 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,25 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang melemah sebesar 1,34 persen dan indeks Kospi di Korea terapresiasi sebesar 0,27 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,47 persen, DAX di Jerman menguat 0,66 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 0,81 persen. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER