Dorong Perekonomian, DPR Dukung Percepatan Proyek PLTU Batang

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 18:56 WIB
Resistensi yang masih muncul terkait pembangunan PLTU Batang harus segera diselesaikan demi mendorong kemandirian energi nasional.
Ilustrasi PLTU. (Dok: PT PLN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Harry Poernomo berpandangan upaya percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang akan menjadi salah satu kunci bagi terwujudnya kemandirian energi nasional.

Realisasi proyek pembangkit dengan kapasitas 2x1.000 megawatt (MW) ini, ujarnya juga akan menciptakan efek berganda terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong tumbuhnya perkonomian Batang dan Jawa Tengah.

“Percepatan pembangunan PLTU Batang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Perekonomian di wilayah sekitar tentunya juga akan bertumbuh sejalan dengan hadirnya pasokan energi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha dan investor,” katanya di Jakarta, Selasa (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari manfaat yang akan dimunculkan, Harry berharap resistensi yang masih terjadi terkait pembangunan PLTU Batang bisa diselesaikan segera.

Sebab kata dia, keberadaan proyek yang diprediksi menelan dana hingga US$4 miliar itu diyakini bakal mengoptimalkan sumber daya alam nasional yakni batubara di tengah tren pelemahan yang terjadi. 

"Optimalisasi sumber daya alam kita perlu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi impor. Batubara bisa menjadi solusi bagi penguatan ketersediaan energi di Indonesia," tambahnya.

Seperti diketahui, PLTU Batang direncanakan menggunakan teknologi ultra super critical dari Jepang dan baru satu-satunya digunakan di Asia Tenggara.

Selain itu, proyek yang diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 5.000 orang selama proses kontruksi ini, juga telah lolos uji analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang prosesnya melibatkan para ahli dalam bidangnya.

Oleh karenanya ia berharap masyarakat tak perlu terlalu khawatir ihwal penggunaan batubara di PLTU Batang.

“Proyek ini merupakan proyek padat modal, jadi tidak mungkin mempertaruhkan dana yang besar kalau persyaratan AMDAL tidak lolos dan tidak ramah lingkungan. Jadi mari kita berikan dukungan supaya kita dapat mengatasi krisis pasokan listrik ke depan. Kalau ada yang menolak itu sebagian kecil saja, rencana proyek ini sudah lama. Saya yakin manfaatnya akan lebih besar untuk masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan berbeda, pengamat energi Fabby Tumiwa meminta proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pembangunan PLTU Batang terus ditingkatkan. Melalui kegiatan tersebut diharapkan berbagai kekhawatiran masyarakat terhadap pembangunan proyek ini dapat diminimalisir.

“Sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat harus terus dilakukan. Proyek ini penting bagi upaya pemenuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat setiap tahun,” kata Fabby. (dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER