Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank BNI Syariah memprediksi, penerbitan surat utang perbankan syariah (SUKUK) tahun ini akan minim. Hal ini dikarenakan, sumber permodalan internal dari sejumlah bank syariah masih memadai.
Menurut Imam Teguh Saptono, Direktur Utama BNI Syariah, pendanaan dari induk usaha atau pemegang saham masih mencukupi untuk ekspansi bank-bank syariah tahun ini.
"Lihat, di empat bank syariah besar yang memegang 70 persen pasar, sumber modalnya masih dari pemegang saham. Jadi, saya rasa belum ada penerbitan SUKUK yang signifikan," ujarnya, Rabu (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, empat bank syariah besar yang menguasai 70 persen pasar perbankan syariah, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat dan BRI Syariah.
"BNI Syariah sendiri, tahun ini, tidak ada rencana untuk menerbitkan SUKUK," terang dia.
Di sisi lain, Imam melihat potensi bisnis perbankan syariah pada tahun ini akan cemerlang. Dia menuturkan, target pertumbuhan pembiayaan sebesar 15 persen pada kuartal pertama tahun ini akan tercapai.
Optimisme ini bercermin dari membaikan penyaluran pembiayaan dari dua pemain besar, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat pada awal tahun ini.
Sementara, untuk tiga kuartal ke depan, Imam melihat potensi perbankan syariah masih akan terus menanjak. Asalkan, pemerintah benar-benar berperan aktif dengan regulator dan pelaku industri untuk mengembangkan bisnis syariah.
Sofyan Djalil, Anggota Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menjamin, pemerintah akan proaktif mengembangkan bisnis perbankan syariah. Langkah awal, dia menambahkan, KNKS yang juga beranggotakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menderegulasi hambatan-hambatan ekonomi syariah.
Selain itu, insentif untuk permodalan juga disiapkan agar pelaku ekonomi syariah dapat leluasa untuk ekspansi.
(bir/gen)