Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$107,5 miliar pada akhir Maret 2015. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2016, US$104,5 miliar.
“Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, terutama berasal dari hasil penerbitan sukuk global pemerintah dan lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang jauh melampaui kebutuhan devisa antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (7/4).
Tirta mengungkapkan, cadangan devisa hingga akhir Maret lalu cukup untuk membiayai 8,0 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, lanjut Tirta, cadangan devisa hingga akhir bulan lalu masih berada di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” ujar Tirta.