Tertekan Harga Komoditas, PGN Sebar Dividen Rp2,2 Triliun

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Apr 2016 00:30 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana membagikan dividen Rp 2,2 triliun yang bersumber dari kinerja tahun buku 2015.
Pekerja tengah melakukan pengecekan keandalan pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). (Dok. PGN)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana membagikan dividen sebesar Rp 2,2 triliun untuk para pemegang saham, yang bersumber dari kinerja tahun buku 2015.

"Totalnya Rp 2,2 triliun mekanisme pembayaran dan besaran dividen per lembar saham akan disampaikan secara resmi setelah ada perhitungan lebih lanjut," ujar Direktur PGN M Wahid Sutopo usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun di Jakarta, Jumat (8/4).

Mengutip laporan keuangan emiten berkode PGAS ini, sepanjang tahun lalu PGN membukukan laba bersih US$ 401,19 juta atau merosot 44,4 persen dibandingkan perolehan laba bersih 2014 yang berada di angka US$722,75 juta.

Penurunan laba bersih sendiri terjadi akibat fenomena anjloknya harga minyak mentah yang berdampak pada penjualan gas bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mana sepanjang 2015 PGN membukukan pendapatan bersih sebesar US$3,07 miliar, turun 9,7 persen dibandingkan perolehan laba tahun sebelumnya di angka US$3,4 miliar.

Sementara untuk total penjualan gas pada periode Januari hingga Desember 2015, perseroan tercatat menyalurkan gas bumi sebesar 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang terdiri dari volume gas distribusi sebesar 802 MMSCFD, dan volume transmisi sebesar 789 MMSCFD.

Bangun Jaringan Gas

Meski tengah tertekan akibat penurunan harga komoditas migas, sepanjang 2015 PGN telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi, baik berupa pembangunan pipa distribusi dan transmisi sepanjang lebih dari 800 kilometer (km) di wilayah eksisting maupun di wilayah baru.

Tak hanya itu, PGN juga telah menyelesaikan proyek pipa transmisi gas bumi Kalija I sepanjang lebih dari 200 km yang menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambang Lorok, di Semarang, Jawa Tengah milik PT PLN (Persero).

Dengan adanya penambahan infrastruktur tersebut, saat ini PGN telah memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 6.900 km. Jumlah pipa PGN saat ini merepresentasikan 76 persen pipa gas bumi hilir yang ada di Indonesia.

Pada 2015 PGN juga mendapatkan penugasan dari pemerintah, untuk mengelola dan mengoperasikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 11 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 43.337 sambungan rumah tangga (SR). 

Jaringan gas rumah tangga tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM.

Rinciannya Blora 4.000 SR, Semarang 4.000 SR, rumah susun Jabodetabek 5.234 SR, Kabupaten Bogor 4.000 SR, Kota Cirebon 4.000 SR, Kota Palembang 3.311 SR, Kota Surabaya 2.900 SR, Kota Depok 4.000 SR, Kota Tarakan 3.366 SR, Kota Bekasi 4.628 SR dan Kabupaten Sorong 3.898 SR.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER