Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 2,97 triliun pada kuartal pertama tahun ini, tumbuh 5,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI mengungkapkan, kenaikan laba bersih ditopang oleh kinerja fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan meski saat ini, kondisi perekonomian dunia dan Indonesia cukup menantang
"Kinerja signifikan BNI pada kuartal pertama ini terutama disumbang oleh sektor infrastruktur. DIharapkan, sektor infrastruktur akan menjadi faktor utama yang mendorong sektor lain," ujar Baiquni, Selasa (12/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan keuangannya, BNI membukukan pendapatan bunga bersih alias Net Interest Income/NII sebesar Rp6,91 triliun, naik 13,3 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 6,09 triliun.
Laba bank pelat merah tersebut juga ditopang oleh Net Interest Margin/NIM yang berada pada level 6,1 persen. Ini menunjukkan peningkatan kualitas kinerja kredit yang disalurkan oleh BNI. Adapun, pendapatan non bunga meningkat 16,4 persen menjadi Rp 2,22 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan non bunga berasal dari peningkatan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income) dari bisnis trade finance, pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM dan sumber pendapatan non bunga lainnya," terang dia.
Pencapaian BNI kuartal pertama ini tercatat kinclong, mengingat laba bersih bank berlogo 46 tersebut tercatat turun 15,9 persen menjadi hanya Rp9,1 triliun di sepanjang tahun lalu.
Tahun lalu, perseroan memutuskan untuk menggemukkan cadangan kerugian penurunan nilai sebanyak 101,4 persen atau mencapai Rp 7,3 triliun.
(dim/dim)