Jakarta, CNN Indonesia -- Biro Statistik Nasional China melaporkan perekonomian China sepanjang tiga bulan pertama tahun ini hanya tumbuh 1,1 persen dibandingkan posisinya di kuartal IV 2015.
Capaian itu sekaligus merepresentasikan pertumbuhan ekonomi kuartalan domestik yang terendah sejak 2010.
Dilansir dari Reuters, Senin (18/4), perlambatan pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) kuartal I 2016 Negeri Tirai Bambu tersebut di luar perkiraan lantaran indikator perekonomian China pada periode yang sama menunjukkan kecenderungan positif, termasuk kinerja perdagangan, capaian inflasi,
output, dan kredit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pertumbuhan sebesar 1,1 persen jelas menggambarkan perekonomian China yang masih mengalami tekanan perlambatan,” tutur Ekonom Senior Commerzbank Zhou Hao, dalam risetnya.
Dengan adanya data tersebut, tak ayal capaian ini juga masih berada di bawah prediksi beberapa analis lain yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I tahun ini mencapai 1,5 persen.
“Jika memperhitungkan pertumbuhan PDB kuartalan yang telah disesuakan musim, Kami menemukan ada perbedaan yang besar sebesar 0,4 persen antara pertumbuhan PDB
headline (yang belum disesuaikan musim) dengan pertumbuhan ekonomi yang telah disesuaikan musim. Sebagai ekonom, Kami selalu lebih memilih pertumbuhan kuartalan yang telah disesuaikan musim, yang lebih baik dalam menggambarkan momentum pertumbuhan,” tambah Hao.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal pertama tahun ini melambat dibandingkan tahun lalu.
Biro Statistik Nasional China melaporkan, pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu di kuartal I 2016 hanya mencapai 6,7 persen atau lebih rendah dari capaian periode yang sama tahun lalu yang berada di angka 7 persen.
Angka ini masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun lalu yang mencapai 6,9 persen.
Ada pun pertumbuhan ini terendah sejak tahun 2009 namun angka itu berlaku untuk skala perekonomian yang jauh lebih besar yaitu sekitar US$10 triliun pada 2015.
Selain mengumumkan capaian kuartal I-2016, akhir pekan lalu, Biro Statistik Nasional China juga merevisi pertumbuhan ekonomi untuk tiga kuartal pada 2015.
Pada kuartal pertama tahun lalu, pertumbuhan kuartalan direvisi ke atas dari 1,3 persen menjadi 1,4 persen.
Pada kuartal II, pertumbuhannya direvisi ke bawah dari 1,9 persen menjadi 1,8 persen. Selanjutnya, pertumbuhan kuartal IV direvisi ke bawah menjadi 1,5 persen dari sebelumnya 1,6 persen.
(dim/gen)