Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menghimpun laba sebesar Rp 109 miliar hingga kuartal pertama tahun ini. Pencapaian ini tercatat tumbuh 25,28 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba ditopang oleh ekspansi kredit yang disalurkan perseroan di sepanjang kuartal pertama ini. Yakni, sebesar Rp 6,63 triliun atau meningkat 20,55 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK), kata Tagu Dedo, Direktur Utama Bank NTT, tembus Rp 8,10 triliun. "DPK ini didominasi oleh dana non-Pemerintah Daerah NTT yang mencapai 71 persen," ujarnya, Rabu (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tagu, pertumbuhan bisnis perseroan juga didorong oleh semakin intensifnya Bank NTT dalam menggarap pangsa pasar. Perseroan akan lebih intensif lagi dengan ekspansi jaringan kantor. Saat ini, jaringan kantor Bank NTT tercatat sebanyak 197 unit.
"Kami akan tambah satu kantor cabang baru, tujuh kantor cabang pembantu dan sembilan kantor kas serta 10 kantor unit simpan pinjam desa. Sampai akhir tahun, Bank NTT menargetkan jaringannya menjadi 213 unit," terang Tagu.
Selain itu juga perseroan akan gencar merangkul agen laku pandai (branchless banking) dalam rangka mempercepat pelayanan Bank NTT kepada masyarakat. Saat ini, agen laku pandai yang sudah direkrut perseroan sebanyak 315 orang.
Dari sisi aset, pertumbuhannya sebesar 8,06 persen. Saat ini, aset Bank NTT tembus Rp 10,12 triliun. "Rata-rata pertumbuhan aset 19,09 persen per tahun dengan pertumbuhan DPK 19,89 persen. Kami selalu bertumbuh setiap tahun," pungkasnya.
(bir/gen)