OJK Nilai Wajar Perlambatan Kredit Bank di Kuartal I

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 20:12 WIB
OJK optimistis penyaluran kredit perbankan meningkat pada kuartal II 2016 seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat saat Ramadhan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Dharmansyah Hadad. (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis penyaluran kredit perbankan meningkat pada kuartal II 2016 seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat saat Ramadhan. OJK menilai perlambatan kredit pada tiga bulan pertama tahun ini merupakan fenomena yang lazim terjadi setiap awal tahun.

Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, penyaluran kredit oleh perbankan pada kuartal I 2016 tumbuh sebesar 10 persen, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.

"Tetapi, ini fenomena biasa. Musiman saja. Memang, kuartal pertama kredit cenderung lebih lambat ketimbang kuartal-kuartal berikutnya. Kami optimistis, kuartal kedua akan membaik, terutama setelah Juni 2016 nanti," ujarnya, usai menghadiri acara Indonesia Fintech Conference 2016, Selasa (19/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dilansir OJK, kredit perbankan sampai Februari 2016 tercatat sebesar Rp3.996 triliun atau meningkat 8 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu Rp 3.699 triliun. Pencapaian ini sendiri lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang berhasil tumbuh 9 persen.

Survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan, indikasi perlambatan kredit pada kuartal pertama tahun ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang tumbuh 31,3 persen atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada segmen kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Sedangkan, kredit investasi tercatat menguat. BI mensinyalir, perlambatan pertumbuhan akibat masih rendahnya kebutuhan pembiayaan nasabah korporasi pada awal tahun dan kebijakan perbankan yang selektif demi menekan risiko kredit bermasalah.

Namun demikian, survei BI juga mengungkapkan, penyaluran kredit tahun ini akan meningkat 12,3 persen atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi kuartal sebelumnya, yaitu 12 persen. Pertumbuhan akan didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi Indonesia yang membaik, penurunan suku bunga kredit dan penurunan risiko penyaluran kredit serta meningkatnya likuiditas bank. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER