IHSG Diprediksi Tertekan Pelemahan Harga Komoditas

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 07:59 WIB
IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas di support 4.880 hingga resisten 4.920
Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/3). (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan potensi melemah karena terimbas turunnya harga komoditas.

Kepala riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan bursa global tadi malam bergerak bervariasi. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 0,3 persen ke level 3.151,69. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,63 persen dan 0,52 persen tutup di 17.982,52 dan 2.091,48.

“Koreksi di Wall Street terutama dipicu kekecewaan pasar atas rilis laba kuartal I 2016 sejumlah emiten yang kurang menggembirakan,” ujarnya dalam riset, Jumat (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, harga minyak mentah yang terkoreksi 1,7 persen di US$43,43 per barel dan koreksi di sejumlah harga komoditas tambang juga ikut memicu aksi ambil untung di saham sektor energi dan tambang.

“Koreksi harga komoditas tadi malam ikut dipicu penguatan dolar AS setelah data jobless claims pekan kemarin turun menjadi 247 ribu, di bawah perkiraan 265 ribu,” jelasnya.

David menjelaskan, pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi rawan koreksi setelah harga minyak dan sejumlah komoditas tersebut melemah tadi malam.

“IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas di support 4.880 hingga resisten 4.920,” katanya.

Sementara terkait perdagangan sebelumnya, David menilai aksi beli mendominasi jalannya perdagangan saham kemarin. IHSG berhasil tutup di atas levek 4.900 yakni di 4.903,090 atau menguat 26,494 poin (0,54 persen).

“Ini merupakan posisi penutupan tertinggi sejak perdagangan 22 Juli 2015 lalu,” katanya.

Menurutnya, penguatan IHSG kemarin ditopang aksi beli saham pertambangan, perbankan, dan konsumsi. Selain itu, kenaikan harga minyak mentah yang diikuti kenaikan harga sejumlah komoditas logam di pasar Asia kemarin telah mendorong penguatan saham pertambangan dan energi. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER