Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sinarmas Agri and Resources Technology (SMART) Tbk mengungkapkan telah menerima Rp10 miliar dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit untuk program penanaman kembali (replanting) pada 20 April 2016.
Vice President SMART, Reza Ardiansyah mengatakan, dana tersebut akan disalurkan untuk modal pembiayaan penanaman kelapa sawit di lahan seluas 400 hektare (ha) kepada petani swadaya binaan SMART.
“Besaran yang diberikan untuk peremajaan perkebunan petani itu diberikan BPDP sebesar Rp25 juta per ha,” tutur Reza di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (26/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Reza, besaran dana bantuan kredit itu tidak cukup untuk meremajakan perkebunan hingga memasuki masa panen. Disebutkannya, petani membutuhkan sekitar Rp62 juta per ha untuk melakukan replanting.
“Konsepnya BPDP ini untuk meringankan biaya investasi peremajaan perkebunan,” ujarnya.
Adapun kekurangan biaya peremajaan diberikan SMART melalui fasilitas pembiayaan dengan bunga komersial sebesar 13 persen per tahun. Pembiayaan itu akan disalurkan setiap bulan.
Nantinya, pembayaran nominal kredit dan bunga bisa dilakukan petani setelah lima tahun program berjalan selama delapan tahun. Masa tunggu (grace period) pembayaran pinjaman diberikan karena perkebunan mulai menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) setelah masuk tahun kelima.
“Di tahun kelima, hasil (perkebunan) kami prediksi sekitar Rp500 ribu – Rp600 ribu per ha per bulan,” ujarnya.
Selain memfasilitasi pemberian kredit, SMART juga memberikan bibit berkualitas tinggi dan bersertifikat bagi petani. Nantinya, bibit tersebut akan menghasilkan sekitar 20-25 ton tandan buah segar (TBS) per ha per tahun atau sekitar 5-6 juta ton minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) per hektar per tahun.