Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai Garuda Indonesia menambah frekuensi terbang dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara Blimbingsari di Banyuwangi menjadi dua kali dalam satu hari.
Abdullah Azwar, Bupati Banyuwangi mengatakan, sebelumnya Garuda hanya terbang satu kali dalam satu hari ke kabupaten yang kaya potensi destinasi wisata tersebut.
Penambahan penerbangan maskapai pelat merah ini akan mulai efektif pada Senin, 16 Mei 2016 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penambahan frekuensi penerbangan dilakukan setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengeluarkan izin penambahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia rute Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya pada 2 Mei lalu.
Sebelumnya, kata dia, jadwal penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari hanya satu kali, yakni rute Surabaya-Banyuwangi pukul 11.35 - 12.35 WIB dan Banyuwangi-Surabaya pukul 13.05 - 14.00 WIB.
Dengan keluarnya surat izin dari Kemenhub, tambahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia berlangsung pada pagi hari yakni rute Surabaya-Banyuwangi pukul 06.00-07.00 WIB dan Banyuwangi-Surabaya pukul 07.30-08.25 WIB.
"Kami menyambut gembira penambahan jadwal penerbangan Garuda di pagi hari, sehingga akan ada dua kali penerbangan dalam sehari," katanya.
Ini menjadi solusi atas padatnya penumpang pesawat. Selama ini, penumpang kerap mengeluh tidak kebagian kursi, baik menuju Banyuwangi maupun sebaliknya, karena memang permintaan cukup besar.
Diharapkan, penambahan jadwal penerbangan ke Banyuwangi akan menjadi penggerak geliat sektor wisata dan ekonomi setempat.
Ia menjelaskan, jumlah penumpang di Bandara Blimbangsari Banyuwangi terus mengalami lonjakan sejak beroperasi. Penumpangnya mengalami peningkatan yang signifikan, sampai 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang pada 2015.
"Saat ini terminal bandara berkonsep hijau tanpa AC pertama di Indonesia sedang kami rampungkan. Itu juga akan menjadi ikon baru yang bisa menggairahkan kedatangan orang ke Banyuwangi," kata Azwar.
Ke depan, Pemkab Banyuwangi juga menyiapkan penerbangan di malam hari. Berbagai kelengkapan terus disiapkan. Pemerintah Daerah sudah menggelar koordinasi intensif dengan Kementerian Perhubungan, Airnav Indonesia, dan maskapai untuk penyiapan penerbangan malam hari.
"Harapan kami, dengan penerbangan di malam hari maka akan semakin banyak jadwal pilihan untuk menuju ke Banyuwangi," ucapnya.
Suprayogi, Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Pemkab Banyuwangi menambahkan, saat ini persiapan kelengkapan navigasi untuk pendaratan malam hari di Bandara Blimbingsari tengah disiapkan oleh Airnav. Airnav merupakan BUMN yang menjadi operator pengaturan lalu lintas navigasi udara seluruh bandara di Indonesia.
Bandara Blimbingsari baru memiliki satu peralatan navigasi untuk mendukung pendaratan pesawat di malam hari, yakni NonDirectional Beacon (NDB). Alat ini berfungsi sebagai penunjuk arah sederhana bagi pesawat terbang ke arah mana bandara yang dituju berada.
"Tapi alat ini biasa dipakai hanya untuk pendaratan darurat. Sementara untuk pesawat komersial membutuhkan peralatan yang lebih canggih dari ini seperti ILS," kata Yogi, sapaan Suprayogi.
Instrumen Landing System (ILS) digunakan untuk memandu pesawat agar dapat mendarat dengan aman pada saat cuaca buruk atau jarak pandang minimum pada malam hari.
"Penganggaran untuk pembangunan ini ada di Airnav. Kami terus mendorong agar alat ini bisa dibangun pada tahun ini. Maksimal jika tidak tahun ini maka dibangun pada 2017," kata Yogi.