Investor Wait and See, IHSG Diprediksi Melemah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mei 2016 08:41 WIB
IHSG diperkirakan kembali melemah pada perdagangan Selasa (17/5) karena pelaku pasar masih menjaga jarak dengan aset berisiko.
Pialang memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Senin (29/2). (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan Selasa (17/5) karena pelaku pasar masih menjaga jarak dengan aset berisiko dan memantau situasi ekonomi terkini (wait and see).

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan hari ini IHSG memiliki level support di 4.697-4.713 dan resisten di 4.761-4.794. Menurutnya laju IHSG di bawah area target support 4.725-4.739 dan masih di bawah area target resisten di 4.776-4.789.

“Secara tren kembali IHSG membuka peluang pelemahan lanjutan meski dari posisi hampir mendekati area oversold (jenuh jual). Pelaku pasar masih tetap stay away dari pasar sambil mencermati saham-saham yang dapat dilakukan aksi beli di harga bawah,” ujarnya dalam riset, Senin (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza menilai tampaknya harapan kenaikan belum dapat diwujudkan, dimana laju IHSG masih cenderung melanjutkan pergerakan negatifnya. Pada laju bursa saham global sebelumnya, bursa saham Eropa sebenarnya mampu berada di zona hijau.

“Namun kondisi berbeda dialami laju bursa saham AS dimana saham-saham peritel, bank dan energi menderita penurunan terbesar pada Jumat (13/5) sehingga bursa saham AS menutup pekan perdagangan dengan penurunan tajam,” katanya.

Laju IHSG pun, lanjut Reza, terimbas pelemahan bursa saham global meski dari sisi laju bursa saham Asia cenderung berada di teritori positif.

“Sementara itu, dari dalam negeri kembali melemahnya laju rupiah seiring dengan penurunan ekspor dan impor Indonesia turut menekan laju IHSG sehingga bergerak mendatar dimana menghabiskan waktunya lebih banyak di teritori negatif,” katanya.

Senada, Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan minimnya sentimen positif dan banyaknya sentimen negatif seperti perlambatan ekonomi, defisti neraca berjalan dan penurunan kinerja sejumlah emiten menyebabkan aksi jual pada akhir pekan lalu.

“Dengan beragam sentimen negatif tersebut IHSG pada awal pekan ini akan menerima cukup banyak tekanan,” katanya.

Menurut David, selama akhir pekan lalu, beberapa emiten juga merilis data laporan keuangan yang tidak mencapai target. Hal tersebut, lanjutnya, menyebabkan IHSG akan menguji level support di 4.728.
 
“Hindari sektor perbankan dan industri dasar yang mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada kuartal I 2016,” katanya. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER