Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak tertekan cenderung melemah karena kondisi pasar global yang masih fluktuatif dan adanya potensi aksi ambil untung (
profit taking) di akhir pekan.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan Wall Street Amerika Serikat tadi malam bergerak bervariasi ditutup
flat dan harga minyak mentah melanjutkan tren penguatannya. Indeks DJIA ditutup menguat tipis 0,05 persen di 17.720,50 dan indeks saham S&P terkoreksi 0,02 persen di 2.064,11.
“Harga minyak mentah di Amerika tadi malam menguat 0,35 persen di US$46,39 per barel. Pelaku pasar cenderung
wait and see atas perkembangan ekonomi Amerika menyusul kekhawatiran dampak perlambatan ekonomi global terhadap pemulihan ekonomi negara adidaya tersebut,” jelasnya dalam riset, Jumat (13/5).
Ia menjelaskan, koreksi di Wall Street terutama akibat tekanan di saham berbasiskan teknologi seperti saham Apple yang jatuh ke level terendah sejak Juni 2014 dan saham produk kesehatan.
“Namun koreksi atas saham teknologi dan produk kesehatan tersebut diimbangi dengan kenaikan saham sektor energi,” katanya.
Pada perdagangan di akhir pekan ini, ia memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang konsolidasi dibayangi aksi ambil untung menyusul minimnya insentif. Kondisi pasar masih berfluktuatif menyusul masih beresikonya prospek pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kinerja sejumlah emiten sektoral.
“IHSG diperkirakan bergerak di
support 4.780 hingga resisten di 4.820 cenderung koreksi,” ujar David.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan hari ini, IHSG memiliki level
support di 4.760-4.786 dan resisten di 4.809-4.817. Menurutnya laju IHSG mampu bertahan di atas area target support 4.751-4.769, dan kembali masuk ke area target resisten di 4.822-4.854.
“Laju IHSG masih mencoba untuk bergerak positif meski secara
intraday masih diliputi berbagai sentimen yang membuat lajunya bervariatif. Peluang untuk kembali melanjutkan pergerakan positif masih ada meski cenderung rendah seiring masih adanya aksi jual,” katanya.
Reza masih berharap kondisi dari IHSG mampu untuk kembali mempertahankan penguatannya. Namun demikian, ia menilai pelaku pasar tetap perlu mewaspadai kembali terhadap perubahan sentimen yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gen)