Jakarta, CNN Indonesia -- Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, pertumbuhan kredit perbankan di sepanjang kuartal pertama tahun ini cuma berkisar 8,48 persen dari Rp3.714 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi sebesar Rp4.029 triliun.
Kredit bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 tercatat sebesar Rp1.757 triliun. Kelompok bank BUKU 3 dan BUKU 2 masing-masing menyalurkan kredit Rp1.504 triliun dan Rp506,02 triliun, sedangkan kredit bank BUKU 1 mencapai Rp107,95 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, banyak kredit mengalir ke modal kerja. Diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Namun, dari sisi pertumbuhannya, kredit investasi lebih mengilap dibandingkan kredit lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kredit investasi tercatat tumbuh 12,5 persen dari Rp915,9 triliun pada kuartal I 2015 menjadi sebesar Rp1.031 triliun. Sementara, kredit modal kerja naik 6,3 persen, dan kredit konsumsi naik 5,4 persen masing-masing menjadi sebesar Rp1.848 triliun dan Rp1.119 triliun.
Sementara berdasarkan sektor usahanya, kredit perdagangan besar dan eceran masih mendominasi hingga Rp779,60 triliun. Disusul oleh kredit industri pengolahan sebesar Rp729,41 triliun dan kredit pertanian Rp252,95 triliun.
Sebagai informasi, OJK mematok pertumbuhan kredit perbankan sebesar 13-14 persen hingga akhir tahun nanti. OJK sendiri mengklaim belum akan merevisi target pertumbuhan kredit ini.
Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menuturkan, regulator akan melihat perkembangan lebih lanjut terkait pertumbuhan kredit perbankan kuartal kedua 2016. "Sementara belum akan merevisi pertumbuhan kredit," tutur dia.
(bir/gen)