Cikarang Listrindo Pangkas Jatah Saham IPO jadi 10 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2016 14:14 WIB
Cikarang Listrindo bakal menggunakan 70 persen dari hasil IPO untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik di fasilitas yang sudah ada maupun yang baru.
Cikarang Listrindo bakal menggunakan 70 persen dari hasil IPO untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik di fasilitas yang sudah ada maupun yang baru. (CNN Indonesia/Giras Pasopati).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pembangkit listrik swasta PT Cikarang Listrindo memangkas jumlah saham yang akan dilepas dalam gelaran penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dari 15 persen menjadi 10 persen.

Presiden Direktur Andrew K. Labbaika mengatakan perseroan akhirnya memutuskan untuk menawarkan 1,6 miliar saham, atau maksimal 10 persen. Padahal, dalam prospektus sebelumnya Cikarang Listrindo berencana melepas 2,55 miliar saham, atau 15 persen kepemilikan.

Sayangnya, manajemen Cikarang Listrindo enggan mengungkapkan alasan memangkas jumlah saham yang dilepas. Dengan kisaran harga saham tetap di level Rp1.430-Rp1.970 per saham, alhasil target raupan dana pun berkurang dari Rp5,02 triliun menjadi Rp3,15 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Nanti ya, saya belum bisa komentar dulu,” ujar Direktur Keuangan Cikarang Listrindo Christanto Pranata usai paparan publik di Jakarta, Rabu (18/5).

Di sisi lain, Andrew menyatakan perseroan menjanjikan pembagian dividen usai melepas saham ke publik. Namun, ia menegaskan pembagian dividen hanya akan dilakukan jika perusahaan memperoleh laba yang positif.

“Setelah IPO ini, kami juga berencana membagikan dividen hingga 60 persen dari laba bersih,” jelasnya.

Dalam gelaran IPO ini, Cikarang Listrindo telah melakukan roadshow di Hong Kong pada 16-17 Mei 2016. Sementara, perseoran baru melakukan roadshow di Jakarta pada hari ini, 18 Mei 2016. Roadshow kemudian bakal berlanjut pada 19-10 Mei di Singapura, 23 Mei di Boston, 24 Mei di New York dan 26 Mei di London.

Rencananya, usai masa penawaran awal saham IPO pada 16-26 Mei 2016, pernyataan efektif ditargetkan pada 6 Juni 2016. Sementara, masa penawaran umum saham perdana bakal dilakukan pada 7-8 Juni, proses penjatahan pada 10 Juni, dan pencatatan saham di BEI ditargetkan pada 14 Juni.

Perusahaan telah menunjuk PT Indopremier Securities, PT Citigroup Securities Indonesia, PT Deutsche Securities Indonesia, dan PT UBS Securities Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi gelaran IPO ini.

Proyek Baru

Cikarang Listrindo bakal menggunakan 70 persen dari hasil IPO untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik di fasilitas yang sudah ada maupun yang baru. Perusahaan berencana membangun pembangkit listrik tenaga gas dan uap, atau berbahan bakar batubara.

Sementara, sebanyak 30 persen sisa dana IPO akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Dana tersebut diharapkan mendukung operasi perseroan yang terkait beban umum dan administrasi, beban penjualan, dan pendanaan.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan saat ini daya serap pelaku pasar sedang lesu. Selain itu, ia menilai sektor bisnis Cikarang Listrindo lebih cocok untuk investasi jangka panjang, dan lebih menarik bagi investor institusi.

“Ketiga, pertumbuhannya rendah. Keempat, kenapa bertahun-tahun ada kapasitas yang idle (tak terpakai)? Karena gas mahal atau tenant yang kurang?” jelasnya.

Atas dasar hal tersebut, ia belum bisa memberikan rekomendasi terkait saham Cikarang Listrindo. Edwin mengaku belum menghitung nilai wajar saham Cikarang Listrindo.

“Saya belum berani memberi rekomendasi. Masih samar-samar juga dan belum sempat hitung valuasinya,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER