IHSG Diprediksi Bergerak Variatif Cenderung Tertekan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 07:35 WIB
Secara teknikal, IHSG kembali terkonsolidasi positif dan berada pada level support lower bollinger bands.
IHSG diprediksi kembali terkonsolidasi positif dan berada pada level support lower bollinger bands pada perdagangan hari ini, Kamis (19/5). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif cenderung tertekan pada perdagangan Kamis (19/5). Hal ini dikarenakan pelaku pasar masih menunggu data-data ekonomi lanjutan.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities mengatakan, bursa Asia bergerak cenderung variatif dengan pelemahan terbesar terjadi pada bursa saham di China.

“Bursa Jepang pun terkonsolidasi dengan nilai tukar yen yang cenderung kembali berfluktuasi di saat investor kembali menimbang perlunya stimulus, setelah PDB Jepang pada kuartal I tumbuh di atas ekspektasi, dan seakan mencegah fase resesi,” ujarnya dalam riset, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara teknikal, menurut dia, IHSG kembali terkonsolidasi positif dan berada pada level support lower bollinger bands. Ia menilai, indikator stochastic masih terlihat bearish pada osliator oversold (jenuh jual).

“Sehingga, diperkirakan IHSG masih bergerak variatif cenderung tertekan mencoba menguat dengan range pergerakan 4.700 – 4.820,” jelasnya.

Ia menuturkan, bursa Eropa mayoritas dibuka pada zona negatif setelah data tingkat inflasi di Eropa ternyata masih cenderung stagnan, seakan mengindikasikan perlunya kebijakan lanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Nilai tukar dolar AS yang menguat setelah beberapa data ekonomi AS yang dirilis cukup menyakinkan juga menjadi salah satu faktor tekanan bursa Eropa pada perdagangan,” jelasnya.

Lanjar menambahkan, sentimen selanjutnya dari dalam negeri adalah Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan BI rate dan Repo. Sementara, minimnya sentimen dari Asia dan Eropa membuat investor akan cenderung kembali melihat pergerakan nilai tukar dan harga minyak selaku komoditas.

Dalam perdagangan sebelumnya, IHSG bergerak cenderung variatif sejak awal sesi, meski berhasil ditutup pada zona positif dan menguat sebesar 0,11 persen di level 4.734 dengan volume yang mulai ramai.

Penguatan sektoral dipimpin oleh sektor properti yang masih menjadi favorit sejak awal bulan ini. Hal itu ditambah laporan pertumbuhan pinjaman yang naik berkontraksi di level 8,7 persen dari 8,2 persen, dengan ekspektasi awal turun di 7,9 persen.

“Investor optimis pertumbuhan penjualan properti secara kredit juga meningkat,” pungkasnya. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER