Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan karena minimnya daya beli dari pelaku pasar setelah beberapa sentimen negatif dari sektor perbankan dirilis pekan ini.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Rabu (18/5) IHSG memiliki level
support di 4.688-4.709 dan resisten di 4.755-4.781. Menurutnya laju IHSG di atas area target
support 4.697-4.713 dan masih di bawah area target resisten 4.761-4.794.
“Laju IHSG yang masih dalam tren pelemahannya tampaknya masih akan dijauhi sementara waktu oleh pelaku pasar. Meski demikian, kami pantau pelemahan yang terjadi mulai terbatas dan seharusnya dapat memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk masuk. Tentunya masuk secara selektif pada saham-saham yang mulai
rebound,” ujarnya dalam riset.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, laju IHSG diharapkan berkurang penurunannya meskipun masih berstatus waspada terkait masih adanya potensi pelemahan lanjutan. Menurutnya IHSG masih berada di zona merah seiring belum adanya keinginan pelaku pasar untuk kembali masuk.
“Padahal sebelumnya kami sangat berharap dengan penutupan laju bursa saham Amerika Serikat yang cenderung positif dapat memberikan aura positif juga bagi IHSG. Akan tetapi, tampaknya IHSG belum dapat mengambil kesempatan tersebut untuk bergerak menguat,” jelasnya.
Reza menyatakan, rilis negatif China yang dapat memberikan sentimen buruk pada laju bursa saham Amerika tampaknya tidak terealisasikan. Laju bursa saham Amerika mampu ditutup di zona hijau semalam.
Masih menguatnya laju harga minyak mentah dunia seiring penutupan di beberapa kilang minyak serta penilaian positif dari beberapa pengamat memberikan imbas positif pada laju harga saham-saham energi dan berimbas positif juga pada bursa saham Amerika.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia menguat seiring penguatan harga komoditas terutama minyak, membuat indeks saham energi melonjak 2,3 persen. Sementara indeks saham di Jepang menguat menyambut perkiraan pertumbuhan ekonomi 0,3 persen pada kuartal I tahun ini sekaligus indikasi menghindar resesi.
“Diperkirakan IHSG masih cenderung bergerak mixed tertekan dengan range pergerakan 4.700-4.760,” katanya.
(gen)