Genjot Daya Saing, Kemenperin Andalkan Institut Otomotif

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2016 16:56 WIB
Institut Otomotif Indonesia akan mendorong produksi mobil nasional untuk mengimbangi dominasi mobil pabrikan negara lain di Indonesia.
Institut Otomotif Indonesia akan mendorong produksi mobil nasional untuk mengimbangi dominasi mobil pabrikan negara lain di Indonesia. (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meresmikan berdirinya Institut Otomotif Indonesia (IOI), yang akan menjadi andalan pemerintah dalam memajukan industri otomotif nasional.

Syarif Hidayat, Sekretaris Jenderal Kemenperin menilai meskipun saat ini industri otomotif Indonesia sudah berkembang, namun kerap masih melupakan unsur pelestarian lingkungan sekitar.

“Kesuksesan industri otomotif jangan hanya dilihat dari mampu atau tidaknya membuat mobil dan pabrik, tetapi juga seharusnya mampu membangun lingkungan,” kata Syarif ketika meresmikan IOI di Jakarta, Jumat (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam angan-angan pemerintah, IOI akan menjadi wadah bagi para pelaku industri maupun pecinta dunia otomotif untuk menuangkan ide-ide pengembangan di masa mendatang yang ramah lingkungan.

"Seperti mau bikin mobil listrik, dan lainnya kita bisa belajar dan mengembangkannya melalui IOI. Ini menjadi salah satu peran institut ini,” kata Syarif.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menambahkan, pengembangan industri otomotif tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja tanpa dibantu pihak lain. Pelaku industri tidak bisa berjalan sendiri melakukan ekspansi, tanpa ada regulasi yang tepat dari pemerintah.

"Kita harus bisa bersinergi karena ke depan industri ini akan terus berkembang. Semua tantangan dan rintangan di berbagai sektor harus bisa dihadapi. Dengan adanya IOI ini diharapkan bisa menjembatani," ujar Putu.

I Made Dana Tangkas, Kepala IOI mengatakan institusinya diharapkan bisa memanfaatkan momentum yang ada untuk membangun industri otomotif nasional. Oleh karena itu, ia mengaku akan fokus menciptakan produk otomotif lokal yang bisa bersaing dengan pabrikan otomotif asal negara lain.

"Sampai sekarang juga Indonesia belum punya brand lokal, merek yang ada juga belum bisa mengolah karena kita tidak mengembangkan teknologi," ujar Made.

Ia menyebut, Malaysia dan Thailand sudah lebih dulu memiliki institusi pengembangan otomotif. Tidak heran jika industri otomotif dua negara tetangga tersebut bisa maju lebih dulu dibanding Indonesia.

Selain itu, Made memastikan IOI akan melengkapi keberadaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) karena institut lebih menjalankan fungsi pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sementara Gaikindo tetap menjalankan peran sebagai asosiasi perusahaan otomotif yang membantu anggotanya menjalankan roda bisnis dengan mengadakan pameran dan kegiatan pemasaran lainnya.

“Kalau di Malaysia itu ada Malaysian Automotive Association dan di Thailand ada Thailand Automotive Industry Association. Meski sudah ada itu, tetap ada institute otomotif Malaysia dan Thailand. Tujuan kita membuat IOI juga seperti itu,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Industri Logam, Manufaktur, Alat Transportasi, dan Elektronik Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyebut dalam waktu dekat, IOI dan Gaikindo akan membuat pemetaan tugas guna memperjelas peta jalan industri otomotif ke depan.

“Karena kalu kita lihat road map yang sudah kita canangkan itu perlu dijabarkan lebih jelas, dan harus teraplikasikan dengan nyata di lapangan. Kita juga akan meningkatkan SDM, melakukan seminar, pelatihan, serta memberikan sertifikasi yang bekerjasama dengan kementerian terkait seperti Perindustrian dan Tenaga Kerja,” ucap Made. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER