Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, hari ini, Sabtu (21/5) sekitar pukul 11.30 WIB, mengakhiri rangkaian lawatan ke Korea Selatan dan Rusia. Kunjungan kerja Jokowi tersebut terkait dengan kerja sama ekonomi di sejumlah sektor.
Kedatangan Jokowi disambut oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di ruang VVIP Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Jokowi beserta rombongan telah melakukan perjalanan selama sekitar 14 jam dari Sochi, Rusia ke Jakarta.
Sebagaimana diberitakan
Antara, Jokowi melakukan kunjungan ke dua negara tersebut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden telah melakukan lawatan ke luar negeri ke Korsel pada 15-18 Mei 2016 sebagai kunjungan kenegaraan menemui Presiden Park Geun-hye beserta sejumlah pengusaha. Dalam perjumpaan dengan Park, Jokowi meminta Korsel untuk membuka impor lebih besar bagi buah segar asal Indonesia.
Jokowi juga menemui ribuan WNI yang tergabung dalam Diaspora Indonesia di Korsel dan melakukan diskusi bersama mereka mengenai status Kartu Diaspora serta potensi WNI di Korsel.
Sementara di Rusia, Jokowi bertemu Presiden Vladimir Putin membahas keringanan pajak bagi komoditas minyak sawit dari Indonesia serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan serta pertukaran informasi untuk pemberantasan terorisme.
Pada hari terakhir di Rusia, Jokowi bertemu perusahaan minyak dan gas asal Rusia Rosneft yang berminat membangun kilang di Tuban, Jawa Timur dengan total investasi sebesar US$13 miliar.
Terkait dengan memajukan kesejahteraan rakyat, Jokowi mengatakan perlu ada fokus kemitraan ASEAN-Rusia untuk pembangunan konektivitas fisik, kerja sama energi untuk menyokong ketahanan energi, serta kerja sama UMKM yang meliputi upaya saling menguatkan daya saing di pasar global.
Jokowi juga menyampaikan perlu peningkatan
people-to-people contacts. Beberapa kerja sama yang perlu terus didorong antara lain pendidikan, melalui pemberian beasiswa; pertukaran pemuda dan pelajar, antara lain kerja sama ASEAN Center di MGIMO University Moskow dengan berbagai Pusat Studi ASEAN di berbagai universitas di negara anggota ASEAN; serta pariwisata, berupa pelatihan bahasa dan keahlian operator tur wisata yang diperlukan untuk meningkatkan pariwisata.
(rdk)