BEI Jadwalkan IPO 11 Perusahaan di Semester I 2016

CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2016 11:50 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 35 perusahaan melepas saham perdananya ke publik sepanjang tahun ini.
Suasana perdaganagan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 12 April 2016. BEI menargetkan sebanyak 35 perusahaan melepas saham perdananya ke publik sepanjang tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Dari 11 perusahaan yang berencana melepas saham perdana pada paruh pertama 2016, sampai saat ini baru empat emiten yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diharapkan pada paruh kedua menyusul 24 perusahaan yang menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI menyatakan, dari 11 calon emiten yang mengajukan IPO di semetser I 2016, sebanyak tujuh proposal calon emiten sejauh ini masih diproses oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"(Ketujuh calon emiten itu) sudah daftar Januari sampai Maret kemarin," ujar Samsul di Jakarta, Senin (23/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Samsul menjelaskan, mayoritas calon emiten yang akan melakukan IPO pada semester I 2016 adalah perusahaan-prusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur dan finansial. Namun, dari 11 emiten ini tidak ada perusahaan pelat merah.

"Untuk BUMN belum, mungkin BUMN (baru IPO) semester II ya," jelasnya.

Menurut Samsul, BEI menargetkan ada 35 emiten yang melakukan IPO sampai akhir tahun ini.

Sebelumnya pada pekan lalu, PT Cikarang Listrindo Tbk menawarkan 1,68 miliar lembar sahamnya ke publik atau 10 persen dari jumlah modal yang disetor perseroan. Perusahaan listrik swasta itu menawarkan sahamnya pada kisaran harga Rp1.430-Rp1.970 per lembar selama masa penawaran awal IPO.

Jumlah saham yang ditawarkan Cikarang Listrindo turun dari rencana sebelumnya di prospektus perusahaan, yakni sebesar 15 persen atau 2,55 miliar saham.  Dengan demikian, target dana yang didapat pun dipangkas dari rencan aawal Rp5,02 triliun menjadi Rp3,15 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER