PLN Janji Pemadaman Listrik di Sumatera Teratasi Tahun Depan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2016 08:38 WIB
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin mengatakan, pemadaman yang terjadi di Sumatera kadang terjadi karena aliran listrik yang tidak merata.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin mengatakan, pemadaman yang terjadi di Sumatera kadang terjadi karena aliran listrik yang tidak merata. (Dok. PLN).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) berjanji akan menyelesaikan jaringan transmisi tegangan 275 kilovolt (kv) pada tahun 2017 mendatang guna mengatasi pemadaman listrik di Sumatera.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin mengatakan, pemadaman yang terjadi di Sumatera kadang terjadi karena aliran listrik yang tidak merata. Ia berujar, kebanyakan pembangkit listrik berada di Sumatera bagian tengah, sementara defisit terbesar ada di Sumatera bagian Utara.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini kapasitas listrik terpasang di Sumatera bagian Utara per Maret 2016 sebesar 1.910 Megawatt (MW), atau defisit 14,78 persen dari daya yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data PLN pada April lalu, beban puncak di Sumatera Bagian Utara mencapai 1.940 MW, sedangkan Sumatera Bagian Tengah dan Selatan tercatat sebesar 3.013 MW. Sehingga, total beban puncak secara keseluruhan bisa mencapai lima ribu MW.

"Makanya proyek transmisi 275 kv kami kejar, agar ada interkoneksi ke seluruh Sumatera, utamanya menyalurkan energi yang ada di tengah ke arah utara. Kami harap tahun ini sudah bisa merasakan manfaatnya, tapi kami harap bisa beroperasi full pada 2017," jelas Amir, kemarin.

Ia melanjutkan, beberapa pembangunan transmisi yang dikebut adalah Lahat - Lubuk Linggau - Muara Bungo - Kiliranjao. Di saat yang bersamaan, perusahan juga akan menyambungkan transmisi antara Kiliranjao - Payakumbuh - Padang Sidempuan - Sarula.

"Kami harap sambungan dari Lahat sampai ke Sarula bisa beroperasi tahun 2016 ini," jelasnya.

Dengan adanya jaringan ini, ia berharap cadangan daya pembangkit terhadap beban puncak (reserve margin) di Sumatera bagian Utara dari posisi saat ini sebesar enam persen. Angka itu, menurutnya, masih terlampau jauh dari rata-rata reserve margin Sumatera sebesar 10 persen.

"Karena reserve margin-nya hanya enam persen, jadi kalau pembangkit terganggu, maka tentu ada pemadaman. Secara keseluruhan, kami targetkan seluruh Sumatera bisa mendapat reserve margin sebesar 30 persen," jelasnya.

Ia melanjutkan, jaringan transmisi itu akan membantu penyaluran listrik dari pembangkit-pembangkit baru yang akan beroperasi di Sumatera bagian tengah dengan total 1.200 MW di tahun ini dan 1.000 MW tahun depan.

"Bahkan kami telah lakukan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dari Simpang Belimbing sebesar 2x115 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banjarsari sebesar 2x100 MW di kuartal I dan II tahun ini. Ke depannya masih banyak lagi," jelas Amir.

Sementara itu, Pemerintah akan membangun pembangkit berkapasitas 8.722 MW dan transmisi sepanjang 19.305 kilometer-sirkuit (kms) di Sumatera sebagai bagian dari megaproyek 35 ribu MW. Hingga kuartal I 2016, realisasi program ini sebesar 32,6 MW, atau 0,4 persen dari target yang diharapkan tercapai tahun 2019. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER