Aset Melonjak 120 Persen, ESDM Restui PLN Garap 10 ribu MW

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 14:39 WIB
PLN telah melakukan revaluasi aset dari Rp500 triliun menjadi Rp1.100 triliun sehingga kemampuan mencari suntikan modalnya bisa bertambah.
Direktur Pembinaan Program Kelistrikan Kementerian ESDM Alihuddin Sitompul menyebut PLN telah melakukan revaluasi aset dari Rp500 triliun menjadi Rp1.100 triliun sehingga kemampuan mencari suntikan modalnya bisa bertambah. (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui PT PLN (Persero) menggarap pembangkit listrik dengan total kapasitas 10 ribu Megawatt (MW), bagian dari megaproyek 35 ribu MW dilandasi oleh fundamental keuangan perusahaan yang dinilai semakin kuat.

Padahal di awal tahun Menteri ESDM Sudirman Said menilai perusahaan pelat merah tersebut hanya mampu mengerjakan pembangkit sampai 5 ribu MW saja, sehingga 30 ribu MW selebihnya akan diberikan kepada perusahaan swasta.

Direktur Pembinaan Program Kelistrikan Kementerian ESDM Alihuddin Sitompul menjelaskan dalam presentasi draf Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2016-2025 yang di hadapan pemerintah kemarin, manajemen PLN berkeyakinan mampu menggarap pembangkit dengan total kapasitas 10.233 MW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, perusahaan yang dipimpin Sofyan Basir telah melakukan revaluasi aset, sehingga kemampuan mencari suntikan modal bisa bertambah. Sebagai informasi, aset PLN meningkat Rp 600 triliun pasca revaluasi aset menjadi Rp 1.100 triliun dari sebelumnya Rp 500 triliun.

"Karena dari sisi pertimbangan keuangan yang disampaikan, mereka kan sudah revaluasi aset. Kemampuan keuangannya dia sangat percaya diri, makanya itu yang buat kami setuju," jelas Ali di Jakarta, Selasa (24/5).

Dengan adanya revaluasi aset, tambahnya, PLN berkesempatan untuk menambah modal sehingga mengecilkan rasio utang terhadap modal (Debt-to-Equity Ratio). Bahkan menurutnya, PLN juga telah mengamankan beberapa pinjaman untuk proyek 35 ribu MW.

Sebelumnya, PLN telah mengamankan delapan sumber pembiayaan bagi proyek 35 ribu MW yang terdiri dari:
1. World Bank sebesar US$3,75 miliar
2. Asian Development Bank (ADB) sebesar US$4,05 miliar
3. Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$5 miliar
4. KfW Bankengruppe sebesar 1,65 miliar Euro
5. AFD Perancis sebesar 300 juta Euro
6. China Exim Bank sebesar US$5 miliar
7. China Development Bank sebesar US$10 miliar, dan
8. Islamic Development Bank (IDB) sebesar US$300 juta.

"Jadi mereka yang masukkan proyek itu, itu kan seperti penjelasan PLN itu kalau sumber pendanaannya sudah ada, masukkan ke dalam program. Jadi sebenarnya 10 ribu MW itu sudah dalam perencanaan mereka," jelasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER