Kementerian ESDM Janji RUPTL Final Rampung Akhir Bulan Ini

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 15:47 WIB
Saat ini, terdapat 57 poin penting dalam draf RUPTL yang masih perlu diperhatikan. Di antaranya, 11 poin belum selesai dibahas.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap, revisi rancangan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2016-2025 segera rampung akhir bulan ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap, revisi rancangan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang diajukan PT PLN (Persero) 2016-2025 segera rampung akhir bulan ini.

Alihuddin Sitompul, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengatakan, tenggat waktu itu merupakan instruksi langsung dari Menteri ESDM. Namun demikian, masih ada beberapa poin yang masih belum dibahas.

Ia menjelaskan, saat ini, terdapat 57 poin penting yang masih perlu diperhatikan, di mana 36 poin di antaranya sudah ditindaklanjuti PLN. Sedangkan sisanya, 11 poin belum selesai dibahas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara teknis, poin-poin yang membutuhkan tindak lanjut ini yang akan kami pelajari. Dalam 2-3 hari ini akan kami evaluasi. Karena Pak Menteri minta sebelum 30 mei sudah selesai," jelas Ali, Selasa (24/5).

Ia melanjutkan, salah satu contoh poin pembahasan yang belum selesai adalah masalah pemetaan dan koordinat lokasi terkait porsi PLN di dalam proyek 35 ribu Megawatt (MW). Sebelumnya, porsi PLN direncanakan hanya lima ribu MW saja.

Di samping itu, ada beberapa teknis penulisan yang perlu diperbaiki karena daftar proyek yang ada berbeda dengan narasi RUPTL. Pun demikian, setidaknya tim teknis telah menyelesaikan tiga poin pembahasan dalam waktu sehari setelah RUPTL itu diserahkan PLN.

"Yang fixed (tetap) ya di antaranya mengenai porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan porsi PLN di dalam proyek 35 ribu MW," tutur Ali.

Sebelumnya, dalam rapat pembahasan RUPTL yang melibatkan Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional (DEN), Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan PLN, disetujui tiga poin pembahasan penting.

Ketiga pembahasan tersebut, yakni porsi EBT dalam bauran energi pembangkitan tenaga listrik pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 25 persen, porsi PLN dalam program 35.000 MW sebesar 10.233 MW, dan transmisi HVDC 500 kilovolt (kV) Sumatera-Jawa termasuk PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10, pengembangan PLTU Jambi 2x600 MW, serta PLTU di Sumatera yang harus memanfaatkan teknologi batubara bersih (Clean Coal Technology/CCT). (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER