Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat karena naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Indeks naik sebesar 37,96 poin (0,77 persen) ke level 4.933 setelah bergerak di antara 4.907-4.933 pada Selasa (7/6).
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 107 poin (0,80 persen) ke Rp13.263 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.249-Rp13.396.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, sentimen dari perekonomian AS membuat nilai tukar mata uang dari Negeri Paman Sam itu melemah dan rupiah kembali menguat hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sentimen dari perekonomian AS, salah satunya karena data ketenagakerjaan yang rendah. Hal ini mempengaruhi penguatan rupiah dan penguatan IHSG, karena di dalam negeri sendiri tidak ada sentimen. Semua sentimen dari luar negeri," jelas David kepada
CNNIndonesia.com.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 6,42 triliun dengan volume 5,63 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 741 miliar.
Sebanyak 174 saham naik, 121 saham turun, dan 97 saham tidak bergerak. Sementara delapan dari 10 indeks sektoral menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor pertambangan yang menguat sebesar 2,49 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,58 persen, indeks Kospi di Korsel naik sebesar 1,30 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 1,42 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,65 persen, indeks DAX di Jerman naik 1,52 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 1,10 persen.
(gir)