Menko Darmin Ramalkan Ekonomi Tumbuh 5,1% di Kuartal II 2016

Elisa Valenta Sari & Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2016 09:22 WIB
Bergesernya musim panen dari Maret menjadi April-Mei dianggap sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016.
Menko Perekonomian Darmin Nasution memberikan sambutan saat Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (15/10). (Antara Foto/Muhamad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 berkisar 5 – 5,1 persen. Prediksi itu lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,92 persen, maupun capaian periode yang sama tahun lalu 4,67 persen.

“Saya cenderung mengatakan pertumbuhan kuartal II bukan 4,9 – 5 persen tetapi bisa-bisa 5 – 5,1 persen,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Kamis (17/6) malam.

Menurut Darmin, perlambatan ekonomi pada kuartal I dipengaruhi oleh bergesernya musim panen akibat kondisi cuaca. Biasanya, puncak musim panen terjadi pada Maret dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada tahun ini, kata Darmin, musim panen bergeser ke April dan Mei sehingga diharapkan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II.

“Panen padi dan beberapa komoditas pertanian bergeser, yang tadinya puncaknya Maret, sekarang ini puncaknya April dan Mei. Dampaknya tentu saja akan menaikkan pertumbuhan (kuartal II),” kata Darmin.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perekonomian nasional pada kuartal II 2016 hanya akan tumbuh di kisaran 4,9 persen-5 persen atau sedikit menurun dari angka perkiraan sebelumnya.

"Pertumbuhan kuartal II, perkiraan awal  sedikit diatas lima persen, tapi assessment terakhir 4,9 persen-5 persen," tutur Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung.

Menurut Juda, meskipun konsumsi rumah tangga membaik, kontribusi investasi non-bangunan belum menunjukkan perbaikan signifikan. Selain itu, kinerja ekspor juga masih terhambat akibat perlambatan ekonomi dunia.

"Bank Indonesia memandang berbagai langkah masih diperlukan untuk meningkatkan permintaan domestik guna memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi," kata Juda.

Sebagai informasi, dalam APBN 2016, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini ada di level 5,3 persen sedangkan BI memperkirakan tahun ini ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 5-5,4 persen. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER