Kredit Bank Asing Melempem, Turun 9,29 Persen Per April 2016

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2016 11:48 WIB
Kredit bank asing capai Rp252,49 triliun hingga April 2016. Pada periode yang sama tahun lalu, kreditnya sempat menyentuh Rp278,37 triliun.
Ilustrasi uang dolar AS. (Pixabay/RabidSquirrel).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok bank asing agaknya harus menginjak pedal gas penyaluran kreditnya lebih kencang. Pasalnya, kredit bank asing terus loyo. Setelah mencatat penurunan kredit sebesar 6,45 persen pada kuartal I 2016 (year on year), bank asing kembali membukukan penurunan lebih besar lagi pada April 2016, yaitu melorot 9,29 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Statistik Perbankan Indonesia melansir, kredit bank asing mencapai Rp252,49 triliun hingga empat bulan tahun ini. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, kredit yang disalurkan kelompok bank asing tembus Rp278,37 triliun.

Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI), salah satu bank asing yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Berdasarkan situs resmi perseroan, bank yang berbasis di Inggris tersebut membukukan penurunan aset 13,2 persen, yakni dari Rp68,05 triliun pada April 2015 menjadi hanya Rp59,03 triliun pada April tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Citibank Indonesia juga mengalami hal serupa. Bank yang bermarkas di New York, Amerika Serikat ini mencatat penurunan aset hingga 5,5 persen dari sebesar Rp76,05 triliun menjadi hanya Rp 71,81 triliun per April 2016. Salah satu faktornya lantaran perseroan lebih hati-hati dalam mengucurkan kredit.

Batara Sianturi, Direktur Utama Citibank Indonesia sebelumnya menuturkan, manajemen akan terus mendukung perekonomian Indonesia dengan menyalurkan kredit sesuai program prioritas pemerintah, seperti sektor-sektor infrastruktur, kredit usaha produktif lainnya, dan peningkatan ekspor. "Kualitas aset kami meningkat," ujarnya.

Penurunan kredit bank asing ini sedikit banyak mencerminkan kondisi ekonomi makro dan global yang masih kurang darah. Industri perbankan nasional secara keseluruhan pun mengalami perlambatan kredit. Kendati demikian, penyaluran kredit bank umum masih tercatat tumbuh positif hingga April 2016, yakni sebesar 7,74 persen atau menjadi Rp4.035 triliun.

Budi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK menuturkan, melihat masih rendahnya penyaluran kredit perbankan hingga April 2016, otoritas keuangan berniat untuk merevisi turun target kredit bank hingga akhir tahun nanti.

Sejatinya, OJK meramalkan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini berkisar 12-14 persen. "Revisi proyeksi nanti kami lakukan akhir Juni," imbuh dia.

Laba Kinclong

Kendati kredit dan aset bank asing mengalami penurunan di sepanjang Januari-April 2016 ini, laba bersih yang dikantonginya mencapai Rp3,33 triliun. Raihan ini tercatat tumbuh 11,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

SCBI dan Citibank Indonesia, misalnya. Laba dua bank berstatus Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) itu masing-masing tumbuh 10,76 persen dan 10,64 persen. Laba SCBI mencapai Rp252,47 miliar, sementara laba bersih Citibank Indonesia tembus Rp824,45 miliar.

Pertumbuhan laba bersih bank asing ini di atas rata-rata industri bank umum yang hanya tumbuh tipis 2,10 persen, yaitu dari Rp36,84 triliun menjadi sebesar Rp37,62 triliun per April 2016.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan laba bersih bank asing ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersihnya yang mencapai 12,59 persen. Di sisi lain, kenaikan beban bunganya cuma 3,11 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER