Honda Berani Produksi Sedan di Dalam Negeri jika PPnBM Turun

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2016 10:38 WIB
Saat ini, pasar otomotif Indonesia masih didominasi oleh segmen MPV, SUV, dan LCGC. Sedan belum menjadi pilihan utama konsumen Indonesia.
Penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dinilai dapat mendongkrak segmen kendaraan roda empat jenis sedan. Jika terbukti, bukan tidak mungkin PT Honda Prospect Motor (HPM) memproduksi sendiri sedan buatannya di Indonesia. (Dok. Honda Prospect Motor).
Jakarta, CNN Indonesia -- Penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dinilai dapat mendongkrak segmen kendaraan roda empat jenis sedan. Jika kebijakan tersebut dilakukan pemerintah, bukan tidak mungkin PT Honda Prospect Motor (HPM) memproduksi sendiri sedan buatannya di Indonesia.

Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM optimistis, kondisi ini akan mendorong perseroan memperluas produksi otomotif mereka.

"Sekarang kan orang tidak mau beli sedan, karena harganya mahal. Pajaknya juga. Ya, kalau bisa turun mungkin bisa diminati," ujarnya, kemarin malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, menurut dia, sudah ada beberapa pihak terkait yang mengajukan permohonan penurunan pajak sedan, tak terkecuali Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Namun, pemerintah belum juga mengamini keinginan pelaku industri otomotif tersebut.

Yang pasti, sambung dia, HPM akan memanfaatkan momentum penurunan PPnBM apabila terealisasi nanti untuk perluasan pasar sedan di Indonesia.

"Kami bisa bawa sedan kesini, bahkan bisa produksi sendiri disini. Ini kesempatan yang bagus," terang Jonfis.

Diharapkan, perluasan pasar sedan ke depan akan mendorong penurunan harga jual. Sehingga, segmen ini bisa lebih diminati masyarakat, karena mampu bersaing dengan jenis roda empat lainnya.

Saat ini, pasar otomotif Indonesia masih didominasi oleh segmen Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle (SUV), dan Low Cost Green Car (LCGC). Sedan belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia yang lebih banyak membeli mobil untuk bisa mengangkut seluruh anggota keluarga.

HPM sendiri tercatat sebagai penyumbang ekspor dalam bentuk komponen mobil. HPM belum mengekspor mobil jadi lantaran perseroan masih berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar di Indonesia. Selain itu, Jonfis menuturkan, regulasi masih menjadi hal yang dipertimbangkan perseroan.

"Belajar dari Thailand yang kerap terbentur regulasi ekspor otomotif, tidak jauh berbeda halnya dengan ekspor di Indonesia. Tidak penting kami ekspor mobil utuh atau komponen saja. Yang penting, kami berkontribusi lewat pajak untuk industri," pungkasnya. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER