Jakarta, CNN Indonesia -- PT United Tractors Tbk, perusahaan distributor alat berat, akan lebih fokus berjualan bus khusus transportasi umum dalam beberapa tahun mendatang. Manajemen perusahaan menilai, kebutuhan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta terhadap bus penumpang sangat potensial.
Loudy Irwanto Ellias, Direktur Pemasaran dan Penjualan United Tractors mengatakan, perusahaan tengah menawarkan bus dengan ketinggian (ground clearance) rendah (low floor) kepada PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) yang digunakan sebagai alat transportasi di jalur biasa (left lane) pengganti Metromini.
Bus ini rencananya tidak untuk dioperasikan di jalur busway. Bus ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya lebih ramah terhadap penumpang berkebutuhan khusus dan diklaim lebih nyaman ketimbang bus Rapid Transit biasa. Kendati sudah ditawarkan ke TransJakarta, Loudy mengaku, belum ada pesanan untuk bus-bus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih coba tawarkan ke TransJakarta. Sebenarnya, mereka juga masih belum begitu yakin, tetapi katanya (jika terjadi) akan diambil semua oleh TransJakarta," ujarnya, Senin (25/4).
Lebih lanjut ia menuturkan, saat ini, perusahaan memiliki beberapa persediaan (ready stock) bus jenis low floor yang siap disalurkan ke TransJakarta. Kalau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu berminat, maka United Tractors siap mengimpor kebutuhan bus low floor.
"Tetapi, semua keputusan bergantung mereka sih, jadi atau tidak memesan. Kami tidak bisa ikut campur," jelasnya.
Sejauh ini, perusahaan telah menyerahkan 20 unit bus rapid transit kepada TransJakarta di akhir tahun lalu dan 30 unit bus tambahan di awal tahun ini. Selain itu, di awal tahun juga ada pesanan dari PT Mayasari Bakti sebanyak 56 unit, sehingga total ada 106 bus yang sudah mengaspal di Jakarta hingga kuartal I tahun ini.
"Barusan saja kami juga mendapatkan order untuk bus Maxi sebanyak 110 unit dari Mayasari," tutur Loudy.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Iwan Hadiantoro, Direktur Keuangan United Tractors bilang, penjualan bus jenis low floor serta pesanan bus lainnya diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar (market share) segmen truk dan bus milik perusahaan pada tahun ini.
Namun demikian, ia mengklaim, perusahaan belum memasang angka target pangsa pasar tersebut. Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun 2015, penjualan segmen truk dan bus nasional berada di angka 10.253 unit.
Dari angka tersebut, produk United Tractors yang diwakili oleh merek UD Trucks dan Scania mengambil porsi sebanyak tiga persen.
"Meskipun, market share masih kecil, kami tak takut akan persaingan, karena bus kami kelasnya berbeda walau secara harga memang sedikit lebih mahal. Ke depan, kami ingin bisa jual produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga kompetitif secara harga," jelas Iwan.
Melengkapi ucapan Iwan, Gidion Hasan, Direktur Utama United Tractors menambahkan, penyediaan alat transportasi memang tengah dilirik perusahaan. Ini sebagai upaya diversifikasi usaha, mengingat penjualan alat berat sedang lesu.
Pada tahun 2015 saja, penjualan alat berat perusahaan melalui merek Komatsu hanya 2.124 unit atau melorot 37,76 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 3.413 unit.
"Kalau misalkan peluang off road berkurang, sekarang saatnya kami melihat peluang di sisi on road," jelas Gidion.
Sebagai informasi, nilai penjualan alat berat perusahaan pada tahun lalu anjlok 10,08 persen menjadi Rp 11,77 triliun dari posisi sebelumnya Rp 13,09 triliun. Hal itu berimbas pada turunnya pendapatan perusahaan, di mana pendapatan bersih turun 7,15 persen ke angka Rp 49,34 triliun dari angka tahun 2014 sebesar Rp 53,14 triliun.
(bir)