Jakarta, CNN Indonesia -- PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) berencana mencari pinjaman dari konsorsium bank guna merestrukturisasi utang perseroan yang jatuh tempo pada tahun ini sebesar US$235 juta.
“Kami telah berbicara dengan konsorsium bank, yang dipimpin Deutsche Bank,” ujar David Fernando Audy, Direktur PT Global Mediacom Tbk selaku induk usaha MNC Sky Vision, Kamis (23/6).
Meski besarannya belum final, David berharap pinjaman bank tersebut dapat diperoleh pada awal kuartal III 2016. Ia menjelaskan, pinjaman dari konsorsium bank tersebut akan digunakan untuk membayar beberapa utang perseroan yang jatuh tempo pada September tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Nilainya sekitar US$235 juta, tapi bisa lebih dari itu,” katanya.
Per 31 Maret 2016, MNC Sky Vision memiliki pinjaman sindikasi dalam valuta asing senilai US$243 juta. Pinjaman sindikasi tersebut berasal dari 22 entitas di berbagai negara. Pemberi pinjaman terbesar adalah Standard Chartered Bank, yakni senilai US$45 juta.
Sementara, jumlah total liabilitas atau kewajiban perusahaan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp5 triliun, turun dari Rp5,18 triliun pada kuartal I 2015. Adapun liabilitas jangka pendek perseroan mencapai Rp4,96 triliun, turun dari Rp5,14 triliun di periode yang sama tahun lalu.
MNC Sky Vision sebelumnya telah melepas 10 persen sahamnya tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau
private placement. Dana yang akan dihimpun dari private placement itu berjumlah Rp769,69 miliar.
Perseroan menyatakan,
private placement dilakukan untuk meningkatkan kinerja 2016. Selain menyiapkan
private placement, MNC Sky Vision memang berencana meminjam dana dari perbankan.
(ags/gen)