Jakarta, CNN Indonesia -- PT Duta Intidaya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan produk kesehatan dan kecantikan ini resmi menjadi emiten ke-7 yang tercatat di BEI tahun ini.
"Ini hari pertama Duta Intidaya mencatatkan saham sebagai emiten ke-7 di 2016 dengan kode DAYA," ujar Presiden Direktur Duta Intidaya, Lilis Mulyawati, Selasa (28/6).
Pemegang lisensi tunggal merek Watsons di Indonesia tersebut menerbitkan sebanyak 478.041.000 saham baru atau sebesar 23 persen dari modalnya setelah Penawaran Umum. Sebagai informasi, PT Trimegah Securities Tbk telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah masa penawaran awal yang berlangsung pada tanggal 31 Mei - 6 Juni 2016, harga Initial Public Offering (IPO) saham DAYA ditetapkan sebesar Rp 180 per lembar saham. Perseroan meraup total Rp86 miliar dari gelaran tersebut.
Pada perdagangan pertamanya hari ini, saham DAYA dibuka naik 11 poin (6,11 persen) ke level Rp 191 per lembar saham.
Saham Duta Intidaya hari ini sempat menyentuh angka terendah ke level Rp 185 per lembar saham. Total transaksi sebanyak 183 kali dengan volume 109,815 lot dengan nilai mencapai Rp2,09 miliar.
Menurut Direktur Duta Intijaya, Sukarnaen Suwanto, sebesar 35 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran utang. Sementara 65 persen dana akan dialokasikan untuk pembukaan gerai baru yang akan dilakukan perusahaan tahun ini.
Saat ini, perusahaan memiliki utang terhadap PT Bank HSBC Indonesia sebesar Rp29,14 miliar.
"Pelunasan pinjaman sebetulnya. Secara struktural kami sudah tahan pinjaman di level yang cukup rendah. Utang kami Rp29,14 miliar. Itu kami dapat dari HSBC, jadi hanya satu sumber," terangnya.